Diplomat Saudi Sambangi NU, Perbaiki Hubungan Usai Cuitan Dubes Osama

3 Januari 2019 15:23 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Dubes Arab Saudi di PBNU. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Plt Dubes Arab Saudi di PBNU. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas Duta Besar Arab Saudi menyambangi kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (3/1). Kunjungan diplomat senior Saudi ini untuk memperbaiki dan memperbaharui hubungan dengan NU usai cuitan dubes sebelumnya yang memicu kemarahan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, Pelaksana Tugas Yahya Al Hassan Alqahtani yang menggantikan dubes Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuhaibi tiba di kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.40 WIB. Yahya didampingi oleh seorang penerjemah masuk ke lantai 3 Kantor PBNU dan diterima oleh Sekjen PBNU Helmy Faishal.
Setelah berbincang santai, mereka langsung menuju aula pertemuan di PBNU. Mereka diterima oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.
"Maksud kedatangan beliau untuk mempererat silaturahmi Kerajaan Saudi dengan NU," kata Helmy dalam konferensi pers setelahnya.
Plt Dubes Arab Saudi Yahya (kiri) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kedua kanan). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Plt Dubes Arab Saudi Yahya (kiri) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kedua kanan). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Said Aqil mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut. Dia mengatakan Yahya datang ke kantor mereka untuk memperbarui hubungan NU dengan Arab Saudi.
"Datang kemari untuk memperbaharui, mempertegas hubungan dengan NU. Saudi dan masyarakat NU dulu, sekarang, seterusnya akan selalu baik," kata Said.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada gesekan, namanya saudara sekali-sekali ada," lanjut Said lagi.
Sebelumnya Nahdlatul Ulama dibuat marah atas cuitan Dubes Osama pada Desember tahun lalu. Dalam tweetnya, Osama mengatakan aksi Reuni 212 adalah reaksi atas pembakaran bendera Tauhid oleh "organisasi sesat". Padahal tidak demikian adanya.
Lipsus Cuitan "Sesat" Dubes Saudi. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lipsus Cuitan "Sesat" Dubes Saudi. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Cuitan Osama secara tidak langsung menyinggung GP Ansor, organisasi pemuda NU, yang seorang anggotanya membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid di Garut, Oktober lalu. Walau Osama yang tengah berada di negaranya kemudian mengubah twitnya, namun NU kadung marah besar, menyebutnya penghinaan dan telah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
"Bulan kemarin saya diminta komentar soal Jamal Khashoggi, saya tidak mau komentar tentang itu karena masalah politik, saya jaga hubungan baik dengan Saudi. Adapun ketika menyinggung bakar bendera organisasi sesat saya tersinggung karena Ansor Banser dianggap sesat," kata Said dalam pertemuan dengan Yahya.
ADVERTISEMENT
Dubes Osama sebelumnya telah meminta maaf melalui rekaman suara, dengan mengatakan "seseorang mencoba menghancurkan hubungan baik antara saya dengan Nahdlatul Ulama."
PJS Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Yahya Al Hassan Alqahtani di PBNU. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PJS Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Yahya Al Hassan Alqahtani di PBNU. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Menurut Said, akibat komentar tersebut Dubes Osama ditarik dan digantikan oleh Yahya. Dia menyebut Yahya adalah diplomat ulung yang bisa mempererat hubungan kedua negara.
"Kemarin komentar 'dibakar oknum sesat' selesai. Beliau (Dubes Osama) ditarik dan diganti dubes yang jenius. Dia (Yahya) diplomat ulung, sebelumnya di Kedubes (Saudi di) Swiss," kata Said.
Kepala Atase Agama Kedutaan Saudi yang ikut dalam pertemuan dengan PBNU, Saad An-Namasi, mengatakan kedatangan mereka untuk mempererat hubungan persaudaraan dengan masyarakat Indonesia. Bagi Saudi, kata Saad, Indonesia dengan mayoritas masyarakat Muslimnya adalah saudara.
"Sesuai dengan ayat Al-Quran bahwa orang yang beriman punya ikatan persaudaraan yang kuat. Saya doakan semoga panjang umur masyarakat Indonesia dan para pengurus NU," kata Saad.
ADVERTISEMENT
"Karena di Indonesia banyak Muslimnya, ada tali ikatan spiritual yang kuat antara Indonesia dan Saudi," lanjut dia.