Dirjen Imigrasi soal WNA Kriminal di Bali: Kita Sudah Seleksi Ketat

13 Agustus 2019 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Imigrasi Ronny F. Sompie. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Imigrasi Ronny F. Sompie. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Insiden kriminalitas yang melibatkan turis asing di Bali akhir-akhir ini beberapa kali terjadi dan meresahkan warga setempat. Menanggapi hal itu, Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny F. Sompie mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan seleksi ketat terhadap turis asing yang hendak masuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Seleksi ketat itu selalu dilakukan setiap saat oleh imigrasi, tidak hanya pada saat ada kasus. Imigrasi di pintu gerbang ini untuk mengantisipasi, untuk profiling modus operandi," kata Ronny saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Jika terjadi kasus yang melibatkan WNA, menurut Ronny, hal itu akan ditangani oleh pihak berwajib sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan pihaknya, hanya bertugas untuk melarang atau mengizinkan warga negara asing masuk ke Indonesia saja.
"Ketika ada kasus-kasus seperti di Bali, yang dilakukan oleh orang asing, kita melihatnya kasus apa? Kalau kasusnya pidana umum, maka polisi yang menangani. Kalau narkoba kita ada BNN. Kalau teror bisa BNPT atau densus 88," tuturnya.
Namun, kata Ronny, jika saat pengecekan oleh Imigrasi ditemukan hal-hal yang melanggar hukum, maka pihaknya akan meneruskannya ke lembaga atau instansi terkait. Sebab, imigrasi hanya berwenang menangani pelanggaran di bidang keimigrasian saja.
ADVERTISEMENT
"Ketika berkaitan dengan di luar tugas keimigrasian, kita membuka kepada lembaga lain untuk melakukan penegakan hukum," tutur mantan Kapolda Bali itu.
Sejumlah kasus kriminalitas yang melibatkan WNA di Bali terjadi beberapa waktu terakhir. Mulai dari WNA Australia Nicholas Carr yang mengamuk dan menabrakkan diri ke kendaraan hingga model Inggris Terrence Murell yang diciduk karena memiliki narkoba dan memproduksi film porno.