news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Donald Trump Duga Iran Tak Sengaja Tembak Drone AS

21 Juni 2019 8:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Ketegangan kembali tercipta setelah militer Iran menembak jatuh drone tercanggih dan termahal milik Amerika Serikat. Namun Presiden Donald Trump menduga, Iran menembak drone itu secara tidak sengaja.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan Trump tidak lama setelah Iran mengumumkan menembak jatuh drone RQ-4 Global Hawk yang masuk ke wilayah mereka, tepatnya di provinsi Hormozgan. Militer AS awalnya mengatakan, ketika peristiwa itu terjadi, tidak ada drone mereka yang masuk ke Iran.
Dalam pernyataan terbarunya, militer AS mengklaim, drone AS seharga Rp 1,8 triliun itu berada di udara internasional, sekitar 34 km dari Iran di Selat Hormuz. Seakan mencoba menurunkan ketegangan, Trump menyebut kemungkinan Iran salah tembak.
"Saya menduga Iran melakukan kesalahan. Saya membayangkan seorang jenderal atau seseorang yang melakukan kesalahan dengan menembak jatuh drone itu," kata Trump di Gedung Putih, Kamis (20/6), seperti dikutip Reuters.
Menurut Trump, lagipula yang ditembak adalah drone tanpa pilot. Jika itu pesawat dengan awak, lanjut Trump, maka responsnya akan sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
"Sulit dipercaya itu disengaja, jika kau ingin tahu kebenaran," kata Trump.
Drone militer Amerika Serikat, RQ-4 Global Hawk. Foto: Angkatan Udara Amerika Serikat/Via Reuters
Namun dari pernyataannya, sepertinya Iran memang sengaja menembak drone tersebut. Garda Revolusi Iran mengatakan drone AS melanggar peraturan penerbangan dan bergerak dengan mematikan transponder agar tidak terlacak radar.
"Wilayah udara kami adalah batasnya dan Iran selalu merespons dan akan terus merespons dengan keras kepada semua negara yang melanggar wilayah kami," kata Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran.
Peristiwa ini terjadi di tengah ketegangan antara AS dan Iran terkait program nuklir. Pemerintah Trump telah menarik AS dalam perjanjian nuklir Internasional dengan Iran yang diteken Barack Obama pada 2015.
Sejak itu, Trump kembali melancarkan sanksi dan embargo yang menghancurkan perekonomian Iran. AS telah menegaskan tidak tertarik berperang dengan Iran dan akan mendesak denuklirisasi melalui sektor ekonomi.
ADVERTISEMENT