Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dua kapal tanker dilaporkan diserang di Teluk Oman pada Kamis (13/6). Bentuk serangan masih jadi misteri karena belum adanya keterangan resmi dari aparat terkait.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters mengutip sumber perkapalan, para kru telah dievakuasi dalam serangan tersebut. Kapal perang Inggris dan Amerika Serikat yang berada di lokasi itu mengaku telah mengetahui peristiwa ini.
"Inggris dan mitra-mitranya masih melakukan penyelidikan," ujar pernyataan Operasi Dagang Laut Inggris, bagian dari Angkatan Laut Inggris.
Sementara Armada ke-5 AS yang beroperasi di Timur Tengah mengaku menerima sinyal bahaya dari dua tanker tersebut. Bantuan telah diberikan, namun tidak disebutkan jenis serangan yang dimaksud.
"Angkatan laut AS di kawasan itu menerima dua sinyal peringatan bahaya terpisah pada pukul 6.12 waktu setempat, dan kedua pukul 07.00," ujar pernyataan Armada Ke-5 AS.
Sumber di perusahaan dagang dan perkapalan kepada Reuters mengatakan tanker yang jadi korban adalah Front Altair berbendera Marshal Islands dan Kokuka Courageous berbendera Panama.
ADVERTISEMENT
Menurut koran perkapalan Tradewinds, salah satu kapal itu dimiliki oleh Frontline, perusahaan asal Norwegia. Tradewinds melaporkan, kapal itu diserang torpedo di lepas pantai Fujairah, Uni Emirat Arab.
Sumber lainnya menyebut, ada ledakan akibat serangan dari luar, diduga ranjau magnet. "Seluruh kru berhasil meninggalkan kapal dan dijemput oleh Kapal Coastal Ace. Kokuka Courageous berlayar tanpa kru," ujar sumber.
Laporan penyerangan kapal tanker ini menyebabkan harga minyak naik 4 persen.
Wilayah penyerangan terletak dekat selat Hormuz, Iran. Sebelumnya pada Mei lalu di wilayah ini empat kapal minyak diserang. Arab Saudi menuding Iran berada di balik serangan tersebut.