Dua Kemarahan Jokowi di Akhir Pekan yang Sindir Prabowo

12 Januari 2019 18:57 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi & Prabowo di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi & Prabowo di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Capres petahana Jokowi hari ini tercatat dua kali melontarkan pernyataan tentang kemarahannya. Dua pernyataan Jokowi itu seakan menyindir rivalnya di Pilpres 2019, capres Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Kemarahan Jokowi itu seakan menimpali pernyataan Prabowo. Pertama soal profesi driver ojek online, dan yang kedua terkait pernyataan Indonesia bubar.
Namun, Jokowi tak menyebut nama dalam pernyataan tersebut. Berikut kumparan rangkum luapan kemarahan Jokowi:
1. Marah karena Profesi Driver Ojek Online Seakan Diremehkan
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) berbincang dengan pengemudi online saat menghadiri Silatnas Keluarga Besar Pengemudi Online di Jakarta. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) berbincang dengan pengemudi online saat menghadiri Silatnas Keluarga Besar Pengemudi Online di Jakarta. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
Jokowi menceritakan kemarahan pertama saat menghadiri Silaturahmi Nasional Keluarga Besar Pengemudi Online sebagai presiden. Ia mengaku marah saat ada pihak yang meremehkan profesi driver ojek online.
"Jadi saya kadang -kadang marah dan jengkel, kalau ada yang meremehkan profesi pengemudi transportasi online," kata Jokowi JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1).
Menurutnya, tukang ojek online merupakan profesi yang mulia. Sebab keberadaan ojek online dirasa sangat membantu masyarakat.
"Ini adalah suatu pekerjaan yang mulia dan memberikan pendapatan, dan kita memakainya untuk mensejahterakan anak-anak kita, istri kita. Ini pekerjaan mulia," seru Jokowi.
ADVERTISEMENT
Kemarahan ini seakan menimpali pernyataan Prabowo yang seakan meremehkan driver ojek online. Prabowo sebelumnya mengaku sedih dengan beredarnya meme yang menggambarkan masa depan anak bangsa yang hanya menjadi tukang ojek setelah lulus sekolah. Menurut dia, gambaran itu adalah realitas yang terjadi saat ini.
"Saya sedih dengan realitas yang ada, seperti di meme yang ada di internet terkait jalan karier anak muda di Indonesia. Dari SD, SMP, SMA dan setelah lulus dia jadi ojek driver. Sedih tapi itulah realitas," kata Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Rabu (21/11). Namun, Prabowo tak menunjukkan meme yang dimaksud.
Prabowo ingin perjalanan karier anak-anak Indonesia saat ini tidak seperti meme yang digambarkan. Ia berharap anak-anak muda dapat memiliki masa depan yang lebih baik, misalnya jadi seorang wirausaha.
ADVERTISEMENT
2. Marah dengan Pernyataan Indonesia Bubar
Jokowi di Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di GBK (Foto: Jamal Ramadan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di GBK (Foto: Jamal Ramadan/kumparan)
Jokowi kembali melontarkan cerita kemarahannya saat munculnya pernyataan pesimistis. Yakni pernyataan yang menyebut bahwa Indonesia akan bubar.
"Jangan sampai ada pesimisme di antara kita. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar, jangan sampai ada yang bilang Kndonesia punah. Saya katakan tidak ada," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan alumni Universitas Indonesia untuk dirinya di Komples Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Saya kadang-kadang jengkel dan marah terhadap hal hal seperti itu," imbuhnya.
Kemarahan Jokowi tersebut seakan menimpali pidato Prabowo yang memperkirakan Indonesia akan bubar di tahun 2030. Pernyataan itu diambil Prabowo berdasarkan novel 'Ghost Fleet' yang disebut Prabowo disusun oleh ahli intelijen.
ADVERTISEMENT
Pidato Prabowo itu diunggah di akun Facebook resmi Partai Gerindra pada 19 Maret 2018. Pidato tidak diunggah utuh, namun hanya potongan berdurasi sekitar 1.19 menit.
Berikut cuplikan pidato Prabowo dimaksud:
Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka meramalakan kita ini bubar.