Duterte Sebut Uskup 'Anak Pelacur' karena Mengkritik Perang Narkoba

12 Januari 2019 16:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: AFP/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: AFP/Stringer)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengecam para uskup di negara tersebut dengan sebutan 'anak pelacur'. Kecaman tersebut muncul menyusul kritik keras dari gereja atas perang berdarahnya terhadap kasus narkoba.
ADVERTISEMENT
"Hanya saya yang bisa menyebut bahwa para uskup itu adalah anak-anak pelacur. Itu benar," kata Duterte dalam pidatonya di Manila, dilansir Reuters, Sabtu (12/1).
Duterte mulai mendeklarasikan perang melawan narkoba sejak awal jabatannya pada pertengahan 2016 lalu. Namun, kampanye tersebut mulai diragukan setelah ribuan orang terbunuh.
Foto korban perang narkoba oleh Presiden Rodrigo Duterte di kota Quezon, Metro Manila di Filipina (Foto: Reuters/Eloisa Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Foto korban perang narkoba oleh Presiden Rodrigo Duterte di kota Quezon, Metro Manila di Filipina (Foto: Reuters/Eloisa Lopez)
Tindakan keras Duterte melawan narkoba awalnya mendapat dukungan dari beberapa pihak. Namun, belakangan, beberapa sektor gereja mulai vokal menyerukan keadilan dan menawarkan perlindungan bagi para pengguna narkoba.
Setidaknya, ada lima ribu orang yang tewas dalam operasi anti-narkoba yang dilakukan oleh polisi atas perintah Duterte. Namun, pihak kepolisian menolak tudingan bahwa pembunuhan itu merupakan bagian dari eksekusi.
Kepolisian Filipina menyebut, para penjual dan pengguna narkoba tersebut tewas dalam baku tempat dengan polisi. Saat itu, polisi hanya melakukan tindakan membela diri saja.
Keluarga korban perang narkoba oleh Presiden Rodrigo Duterte di kota Quezon, Metro Manila di Filipina (Foto: Reuters/Eloisa Lopez)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban perang narkoba oleh Presiden Rodrigo Duterte di kota Quezon, Metro Manila di Filipina (Foto: Reuters/Eloisa Lopez)
Filipina merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik. Sekitar 80 persen dari warga Filipina adalah pemeluk Katolik Roma.
ADVERTISEMENT
Pada Juni lalu, Duterte mendapat kecaman besar setelah secara terbuka menghina Tuhan. Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi nasional Filipina, Duterte menyinggung kenapa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa hanya untuk membiarkan mereka menyerah pada godaan iblis.
"Siapa Tuhan yang bodoh ini? Si kurang ajar ini, benar-benar bodoh," sebut Duterte.
Kalimat Duterte itu membuat seantero Filipina yang mayoritas beragama Katolik meradang. Juru bicara pemerintah Harry Roque mengatakan, kalimat Duterte itu hanya sebuah opini pribadi.