Eks Kalapas Sukamiskin Sebut Setnov Pernah Menginap di Luar Lapas

20 Februari 2019 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama eks Ketua DPR RI, Setya Novanto, muncul dalam persidangan kasus dugaan suap mantan Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen, di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (20/2).
ADVERTISEMENT
Setnov —sapaan Setya— disebut Wahid pernah meminta izin berobat rawat jalan, tetapi justru menginap di luar lapas.
Pernyataan itu terlontar saat jaksa KPK, M Takdir Suhan, bertanya kepada Wahid yang dalam sidang itu bersaksi untuk eks stafnya, Hendry Saputra.
Awalnya jaksa Takdir bertanya terkait komunikasi Wahid dengan dokter Lapas Sukamiskin, Yogi Suhara, tentang keberadaan Setnov yang tak kembali setelah diizinkan berobat rawat jalan.
"Apakah saksi pernah berkomunikasi dengan Yogi terkait Setnov? Cari tahu semestinya pulang tetapi menginap (di luar lapas)?," tanya Takdir.
Wahid menjawabnya dengan suara gemetar. "Saya dapat informasi dia berobat. Lalu ada informasi dia enggak pulang (ke lapas), saya lalu cek dia di mana.”
Tersangka kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (23/7). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Jaksa kembali melontarkan pertanyaan apakah Wahid memberikan izin Setnov untuk rawat inap atau rawat jalan. Dengan tegas Wahid menjawab bahwa ia tak pernah memberikan izin rawat inap kepada napi.
ADVERTISEMENT
"Semua izin yang dikeluarkan untuk rawat jalan, tidak ada rawat inap," kata Wahid.
Izin yang dimaksud jaksa terjadi pada 21 Juni 2018. Satu bulan setelah Setnov divonis 15 tahun penjara dalam kasus korupsi proyek e-KTP.
Nama Setnov sebelumnya juga pernah disebut di sidang Kalapas Sukamiskin. Namun Setnov disebut bukan karena pelesiran ke luar lapas, melainkan soal pembuatan saung.
Dalam sidang pada Rabu (23/1), Wahid mengaku selama menjabat hanya satu kali membolehkan pembangunan saung, yakni untuk Setnov. Namun pembangunan saung untuk Setnov, kata Wahid, tidak terealisasi.
"(Setnov) mintanya tidak secara langsung," sebutnya.
Wahid menyatakan ia memberi izin Setnov membangun saung karena eks Ketua Umum Golkar itu pernah menjabat Ketua DPR. Sehingga ia tidak enak apabila menolaknya.
ADVERTISEMENT
"Karena Ketua DPR saya sungkan. Dia (Setnov) mengatakan banyak tamu dari DPR yang datang, waktu itu enggak ada tempat," katanya