Eks Presiden Catalunya Peringati Setahun Referendum dengan Buat Partai

28 September 2018 5:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Catalunya Carles Puigdemont (Foto: AP Photo/Manu Fernandez)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Catalunya Carles Puigdemont (Foto: AP Photo/Manu Fernandez)
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Catalunya Carles Puigdemont berencana membentuk partai baru. Puigdemont yang sebelumnya menjadi anggota Partit Demòcrata Europeu Català ingin membuat kendaraan politik baru untuk memperingati satu tahun refendum pemisahan diri dari Spanyol pada 1 Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Puigdemont, Toni Morral, mengatakan partai baru itu akan diumumkan ke publik pada 27 Oktober 2018. Belum disebutkan nama partai tersebut.
"Tujuan utama partai untuk mengimplementasikan mandat 1 Oktober," kata Toni Morral dilansir AFP, Kamis (27/9).
Toni menyebutkan, setelah berhasil memerdekakan Catalunya dari Spanyol, partai itu akan dibubarkan. Hanya saja, dia tidak merinci cara partainya mencapai tujuan itu.
Gerakan Tabarnia Tuntut Kemerdekaan Catalunya (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan Tabarnia Tuntut Kemerdekaan Catalunya (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Partai ini diklaim Toni telah mendapat dukungan dari Presiden Catalunya saat ini, Quim Torra. Selain itu, menurutnya, sudah ada 50 ribu orang yang menyatakan dukungan untuk partai ini.
Dengan adanya partai baru yang memperjuangkan hasil referendum setahun silam, diharapkan publik Catalunya kembali bersatu untuk memisahkan diri dari Spanyol.
ADVERTISEMENT
Pada 2017, Puigdemont yang memimpin Pemerintahan Catalunya menyelenggarakan referendum. Jajak pendapat itu mendapat respons keras dari Pemerintah Spanyol. Namun, refendum yang dilarang pengadilan itu tetap berlangsung.
Bendera Catalunya terpampang di Camp Nou. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Catalunya terpampang di Camp Nou. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Hasil referendum menunjukkan 92,01 persen pemilih menginginkan Catalunya menjadi negara sendiri yang terpisah dari Spanyol. Namun, hanya 43,03 persen pemilih menggunakan suaranya.
Puigdemont kemudian mendeklarasikan kemerdekaan Catalunya pada 27 Oktober 2017. Pernyataan itu kemudian ditanggapi Pemerintah Spanyol dengan serangkaian penangkapan. Para tokoh kemerdekaan Catalunya belakangan lari ke luar negeri. Puigdemont sendiri saat ini ada dalam pelarian di Belgia.
Karena aksinya, Pengadilan Spanyol menjatuhi hukuman 25 tahun penjara untuk Puigdemont. Dia dianggap telah melancarkan pemberontakan dan menyalahgunakan dana publik untuk mendorong kemerdekaan daerah tersebut.
ADVERTISEMENT