Empat Menteri Kunjungi Asmat Cek Penanganan Gizi Buruk dan Campak

22 Februari 2018 11:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puan dan Tiga Menteri Kabinet Kerja ke Asmat. (Foto: Dok. Kemenko PMK)
zoom-in-whitePerbesar
Puan dan Tiga Menteri Kabinet Kerja ke Asmat. (Foto: Dok. Kemenko PMK)
ADVERTISEMENT
Status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Asmat, Papua, mengenai gizi buruk dan campak memang dinyatakan sudah selesai. Namun untuk lebih memastikan KLB itu benar-benar sudah selesai, sebanyak empat menteri dari Kabinet Kerja hari ini berkunjung ke Asmat, Papua.
ADVERTISEMENT
Keempat menteri itu antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. Selain itu ada pula Kepala Staf Presiden Moeldoko turut dalam rombongan.
Dikutip dari Antara, Kamis (22/2), Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Windarto di Timika menyampaikan rombongan menteri itu berangkat dari Timika ke Asmat menggunakan pesawat Twin Otter Airfast PK-OCJ. Rombongan menteri yang dipimpin oleh Puan Maharani tiba di Timika pada pagi hari dan langsung berangkat ke Asmat.
"Kunjungan kerja ke Asmat ini dalam rangka meninjau penanganan masalah campak dan gizi buruk yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak di sana. Rencananya rombongan Ibu Menko PMK akan kembali ke Timika pada Kamis siang ini," kata Letkol Inf Windarto.
Gizi buruk di Asmat. (Foto: Dok. ACT)
zoom-in-whitePerbesar
Gizi buruk di Asmat. (Foto: Dok. ACT)
"Agendanya lihat Asmat pasca KLB dicabut. Kita akan monitoring kejadian di sana dan mengantisipasi dengan program dari lembaga kementerian", kata Puan Maharani.
ADVERTISEMENT
Selama di sana, Puan Maharani diagendakan meninjau RSUD Asmat, sekolah, sumur air bersih, dan gardu listrik. Menko PMK juga akan menghadiri penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Wabah campak dan gizi buruk melanda hampir seluruh kampung di Kabupaten Asmat sejak periode September 2017 hingga Januari 2018. Hingga kini, tercatat 72 anak dan balita meninggal dunia akibat serangan campak dan kasus gizi buruk di Asmat.
Gizi buruk di Asmat. (Foto: Dok. ACT)
zoom-in-whitePerbesar
Gizi buruk di Asmat. (Foto: Dok. ACT)
Status KLB campak di Asmat telah dicabut oleh Bupati Asmat Elisa Kambu pada pertengahan Januari lalu. Meski begitu, hingga kini para staf kesehatan baik dari Kemenkes, Kemensos, Dinkes Papua, Dinkes Asmat, para relawan maupun Tim Satgas Kemanusiaan dari unsur TNI dan Polri masih tetap siaga di Asmat.
ADVERTISEMENT
Mereka terus memberikan layanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat setempat. Bahkan, Satgas Kemanusiaan yang diterjunkan oleh Mabes TNI akan berada di Asmat hingga satu tahun ke depan.