Enam Kali Bongkar Pasang Kabinet di Era Jokowi-JK

25 Agustus 2018 8:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla telah berjalan selama hampir 4 tahun. Selama itu pula, Jokowi dan JK sudah melakukan enam kali perombakan menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja.
ADVERTISEMENT
Menurut berbagai sumber yang dihimpun kumparan, Sabtu (25/8), perombakan dimulai pada tahun 2015 tepatnya pada bulan Agustus. Saat itu, Jokowi menginginkan adanya evaluasi terhadap kinerja para menterinya.
Tanggal 12 Agustus 2015, reshuffle Kabinet Kerja jilid I pun terjadi. Beberapa menteri ada yang bergeser dari posisinya dan ada pula yang tidak menjabat di kabinet lagi.
Saat itu Jokowi melakukan perombakan terhadap 6 menteri yaitu Menko Perekonomian yang sebelumnya dijabat oleh Sofyan Djalil kemudian diganti oleh Darmin Nasution. Kemudian, Menko Kemaritiman yang sebelumnya dijabat Indroyono Soesilo diganti oleh Rizal Ramli.
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
Jokowi juga merombak posisi Sekretaris Kabinet yang sebelumnya dijabat Andi Widjajanto kemudian digantikan Pramono Anung. Untuk Menteri PPN/Kepala Bappenas, Jokowi yang tadinya mempercayakan kepada Adrinof Chaniago namun posisi itu harus diserahkan ke Sofyan Djalil.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk Menko Polhukam, Jokowi memilih Luhut Binsar Pandjaitan untuk menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Sementara posisi Menteri Perdagangan, Jokowi mempercayakan Thomas Lembong untuk menggantikan Rachmat Gobel.
Setelah pergantian kabinet jilid pertama, ternyata Jokowi belum puas dengan kinerja para menterinya. Berselang satu tahun tepatnya tanggal 27 Juli 2016, Jokowi mengumumkan reshuffle Kabinet Kerja jilid II. Ada 12 menteri yang diberhentikan dan dipindah tugaskan.
Misalnya saja Menko Kemaritiman yang sebelumnya dijabat Rizal Ramli kini harus diganti oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Posisi Menkopolhukam yang sebelumnya dijabat Luhut Binsar Pandjaitan kemudian dipercayakan kepada Wiranto.
Lalu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang tadinya dijabat oleh Marwan Jafar kemudian berpindah tangan ke Eko Putro Sandjojo. Jokowi lalu mempercayakan posisi Menteri Keuangan kepada mantan Managing Director World Bank Sri Mulyani Indrawati dan memindahkan Bambang Brodjonegoro ke posisi Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Menteri Kabinet Kerja (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kabinet Kerja (Foto: Reuters)
Sedangkan Sofyan Djalil yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas berganti menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Ferry Mursyidan Baldan. Sementara posisi MenPANRB yang tadinya dipercayakan kepada Yuddy Chrisnandi kini dipercayakan kepada Asman Abnur.
ADVERTISEMENT
Untuk posisi Mendikbud juga tak lepas dari perombakkan. Jokowi yang dulunya mempercayakan Anies Rasyid Baswedan di posisi itu, kemudian menggantinya dengan Muhadjir Effendy. Lalu Menteri Perindustrian yang tadinya dijabat Saleh Husin, sekarang dijabat oleh Airlangga Hartarto.
Ignasisus Jonan kemudian diberhentikan dari Menteri Perhubungan dan posisinya diganti oleh Budi Karya Sumadi. Jokowi lalu merombak posisi Menteri Perdagangan dari Thomas Lembong menjadi Enggartiasto Lukita.
Sementara itu Thomas Lembong menggantikan Franky Sibarani untuk posisi Kepala BKPM. Terakhir, Jokowi mempercayakan Archandra Tahar untuk menggantikan posisi Sudirman Said sebagai Menteri ESDM.
Kabinet Kerja berfoto bersama (Foto: Antara/Septianda Perdana)
zoom-in-whitePerbesar
Kabinet Kerja berfoto bersama (Foto: Antara/Septianda Perdana)
Ternyata, reshuffle Kabinet Kerja jilid II menyisakan polemik tepatnya pada posisi Menteri ESDM. Arcandra Tahar diketahui memiliki paspor Amerika Serikat setelah dirinya dilantik jadi Menteri ESDM.
ADVERTISEMENT
Bisa disebut, Archandra memiliki dwi kewarganegaraan. Kemudian 20 hari menjabat, tepatnya pada 15 Agustus 2016, Archandra diberhentikan dengan hormat oleh Jokowi. Reshuffle Kabinet Kerja jilid III pun terjadi. Posisi Archandra lalu digantikan oleh Ignasius Jonan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Meski diberhentikan dari jabatan menteri, Jokowi tetap mengajak Archandra untuk bergabung sebagai Wakil Menteri ESDM. Jonan dan Archandra baru resmi menjabat pada 14 Oktober 2016.
Sudah tiga kali melakukan reshuffle, ternyata ada beberapa menteri yang kinerjanya kurang memuaskan Jokowi. Dua tahun berselang dari reshuffle jilid III, Jokowi kembali melakukan reshuffle jilid IV.
Sidang Kabinet Paripurna (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Kabinet Paripurna (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Reshuffle jilid IV itu dilakukan 17 Januari 2018 dan hanya satu menteri yang diganti yaitu Teten Masduki. Teten yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Presiden diganti oleh Jenderal (Purn.) Moeldoko. Sedangkan Teten mendapat posisi baru dari Jokowi sebagai Koordinator Staf Khusus.
ADVERTISEMENT
Kemudian, memasuki tahun Pilpres 2018 ini, ada salah satu partai pendukung Jokowi-JK di Pilpres 2014 yang kemudian tak mendukung lagi yaitu PAN. Sementara PAN mempunyai perwakilan di Kabinet Kerja yaitu Asman Abnur yang menjabat sebagai Menteri PANRB.
Untuk itu, Jokowi kembali melakukan reshuffle jilid V kepada Asman Abnur yang mengajukan surat pengunduran diri dari Kabinet Kerja. Asman kemudian digantikan oleh mantan Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin. Syafruddin resmi menjabat sebagai MenPANRB pada Rabu (15/8) lalu setelah dilantik Jokowi di Istana Negara.
Terakhir, reshuffle jilid VI dilakukan Jokowi pada Jumat (24/8) kemarin setelah Idus Marham mengajukan surat pengunduran diri dari Kabinet Kerja sebagai Menteri Sosial. Jokowi lalu mengganti Idrus Marham dengan Agus Gumiwang Kartasasmita yang juga merupakan politisi Partai Golkar.
ADVERTISEMENT