Erdogan Ancam Putus Hubungan dengan Israel Jika AS Pindahkan Kedubes

5 Desember 2017 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President Erdogan. (Foto: Reuters/Umit Bektas)
zoom-in-whitePerbesar
President Erdogan. (Foto: Reuters/Umit Bektas)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara-negara mayoritas Muslim bereaksi keras atas rencana Presiden Donald Trump memindahkan Kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem. Salah satunya yang melontarkan pernyataan keras adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
ADVERTISEMENT
Pemindahan kedubes berarti AS otomatis mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal ini akan merusak proses perundingan damai dan memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Pasalnya, di Yerusalem terdapat Masjidil Aqsa, masjid paling suci ketiga bagi umat Islam.
Dalam pernyataannya di Ankara, Selasa (5/12), Erdogan mengatakan dengan memindahkan kedubes berarti AS telah menguji batas kesabaran umat Islam.
"Saya sedih mendengar laporan AS akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Erdogan dalam rapat parlemen seperti dikutip Reuters.
"Tuan Trump, Yerusalem adalah batasan bagi Muslim. Adalah pelanggaran hukum internasional dengan mendukung Israel sementara luka masyarakat Palestina masih berdarah," kata dia lagi.
Erdogan bahkan mengancam akan memutuskan hubungan Turki dengan Israel jika AS memindahkan kedubesnya.
ADVERTISEMENT
"Kami bisa memutus hubungan dengan Israel. Saya memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mengambil langkah yang memperburuk masalah di kawasan," lanjut Erdogan.
Belum ada komentar dari pemerintah Israel terkait pernyataan Erdogan tersebut. Namun Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett, pejabat senior di koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, angkat suara.
"Memang selalu akan ada yang mengkritik, tapi pada akhirnya lebih baik ada persatuan Yerusalem ketimbang simpati Erdogan," kata dia.