Erdogan Bagikan Rekaman Pembunuhan Khashoggi ke Eropa, AS, dan Saudi

11 November 2018 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Cem Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Cem Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku telah membagikan rekaman suara pembunuhan Jamal Khashoggi kepada negara-negara sekutu. Rekaman ini adalah satu-satunya bukti keras pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi, Istanbul, bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Berbicara di Ankara sebelum meninggalkan Turki untuk menghadiri peringatan Perang Dunia I di Prancis, Sabtu (10/11), Erdogan untuk pertama kalinya mengakui Turki telah membagikan rekaman itu ke negara-negara Uni Eropa, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
"Kami telah memberi rekamannya. Kami memberikannya ke Arab Saudi, ke Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris. Mereka telah mendengarkan semua percakapan di dalamnya. Mereka tahu," kata Erdogan seperti dikutip Reuters.
Khashoggi dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Jasadnya tidak ditemukan hingga saat ini. Berbagai penyidik kepada media Turki mengatakan, Khashoggi dimutilasi, jasadnya dilarutkan cairan asam, lalu dialirkan ke selokan.
Turki adalah yang pertama mengatakan pembunuhan Khashoggi dilakukan secara terencana. Saudi kemudian membenarkannya, setelah sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang berubah-ubah.
Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki (Foto: Reuters/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki (Foto: Reuters/Osman Orsal)
Tidak dijelaskan bagaimana Turki mendapatkan rekaman audio pembunuhan Khashoggi. Ada yang mengatakan, rekaman itu berasal dari alat penyadap Turki di dalam Konsulat.
ADVERTISEMENT
Erdogan tidak menjelaskan rinci isi rekaman itu. Namun sumber Turki menyebut, rekaman itu berisi tidak hanya pembunuhan Khashoggi tapi juga rekaman suara perencanaan pembunuhan jurnalis 59 tahun itu di Konsulat.
Dari pihak AS yang disebut telah mendengarkan rekaman itu adalah Direktur CIA Gina Haspel yang mengunjungi Istanbul bulan lalu. Beberapa pejabat senior Saudi juga mendengarkannya. Menurut sumber Turki, orang-orang itu memperlihatkan raut wajah ngeri ketika mendengarkannya.
Erdogan dalam kesempatan itu sekali lagi meminta Saudi mengungkapkan identitas 15 orang pelaku pembunuhan Khashoggi yang telah ditahan. Dia juga mendesak Saudi menangkap dalang pembunuhan Khashoggi.
"Tidak perlu mengalihkan isu ini, mereka (Saudi) tahu pasti bahwa pembunuhnya, ada di antara 15 orang itu. Pemerintah Arab Saudi bisa mengungkapkan (kasus ini) dengan membuat 15 orang ini bicara," kata Erdogan.
ADVERTISEMENT