Erick Thohir: Jokowi Bukan Superman, Banyak yang Dilakukan terkait HAM

16 Januari 2019 21:39 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir di acara Kamis Kerja, di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan. (Foto:  Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir di acara Kamis Kerja, di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menghadapi debat perdana dengan isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme pada Kamis (17/1) besok. Masalah HAM masa lalu diprediksi akan menjadi salah satu isu yang akan diangkat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir mengatakan Jokowi bukan manusia super yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Indonesia. Terlebih, isu HAM merupakan masalah yang sudah ada sejak lama sebelum kepemimpinan era Jokowi.
"Beliau itu bukan superman, semua urusan dari yang besar hingga kecil harus diselesaikan. Kasus HAM, kasus lama. Kenapa yang dicecer beliau juga, bukan presiden-presiden selama ini," kata Erick di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Erick mengatakan, Pemerintahan Jokowi telah banyak menghasilkan pencapaian yang membanggakan. Ia menuturkan, kasus HAM bukan hanya permasalahan hukum melainkan kehidupan manusia secara luas.
"Saya rasa banyak yang sudah dilakukan juga. HAM itu jangan terjebak dengam hukum HAM, tapi bagimana ekonomi sosial itu juga HAM. Orang dapat pendidikan baik, bukan terbatas hukum tentang kehidupan manusia juga," tutur dia.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019). (Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019). (Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Untuk itu, Erick mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak yang dimiliki. Ia mengimbau pemilih tidak terjebak dengan tampak luar pemimpin yang hendak dipilih.
ADVERTISEMENT
"Sudah selayaknya dalam mencari pemimpin itu kita tidak boleh terjebak hanya permukaan tapi kita cari pemimpin yang selalu saya dari awal lihat track record-nya. Kalau tidak kaya beli kucing dalam karung dong," ucap dia.
"Kalau kita dapat pemimpin yang kurang baik yang rugi siapa. Makanya penting dari awal kita lihat pemimpin dari track record. Tidak hanya gantengnya atau kharismanya tapi bagimana track recordnya," pungkas Erick.