Erick Thohir Tertarik Jabatan di KSP dan KEIN

17 Oktober 2019 16:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir usai bertemu Seskab Pramono Anung. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir usai bertemu Seskab Pramono Anung. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, mulai mengungkapkan ketertarikannya untuk menjadi pejabat publik dalam pemerintahan. Dia merasa Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dan Komite Ekonomi dan Industri (KEIN) cocok dengannya.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Erick ke dua lembaga itu juga disebutnya berdasarkan survei jabatan yang dianggap publik cocok dengannya.
"Kalau di survei salah satunya KSP atau KEIN mungkin hal yang positif juga. Kan itu bagian dari adviser dalam arti bagaimana tadi lebih merapikan sistem yang memang seperti background-nya profesional, manajemen," kata Erick usai bertemu Seskab Pramono Anung di Kantor Seskab, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/10).
Untuk posisi menteri, Erick tak menunjukkan ketertarikannya. Sampai saat ini, dia menegaskan belum ada tawaran untuk menempati posisi di salah satu kabinet Jokowi ke depan.
"Belum ada. Kita lihat yang dekat dulu," jelasnya.
Namun, Erick menegaskan ada sejumlah tokoh lain yang lebih keras bekerja saat kampanye. Menurut Erick, tokoh-tokoh itu yang lebih layak masuk dalam Kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu bilang siapa pun yang terpilih saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin, dan yang penting punya track record yang baik untuk menyelesaikan," jelasnya.
Sebelumnya, Erick sempat mengeluarkan pernyataan tak berminat pada posisi menteri. Dia lebih memilih kembali pada profesinya sebagai pengusaha.
Erick merasa, masih banyak orang lain yang ikut bekerja memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.
“Saya sudah buat statement beberapa kali bahwa banyak yang sudah bekerja, banyak yang sudah berkeringat, dan banyak figur bagus. Saya rasa bagus kalau memang mereka bisa membantu pemerintah, dan yang terpenting bagaimana kabinet bisa kompak,” kata Erick di Kemensetneg, Jakarta, Rabu, (17/7).