Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fadli Zon: Proyek Infrastruktur Dikerjakan Buru-buru, Mengejar Pemilu
6 Februari 2018 13:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai pemerintah kurang tegas dalam mengawasi kinerja para kontraktor yang mengerjakan proyek infrastuktur negara. Fadli menyebut ada indikasi kelalaian dalam aspek keamanan, karena mengejar proyek selesai sebelum pemilu.
ADVERTISEMENT
“Kita melihat infrastruktur terutama yang baru-baru ya, ini kan lebih banyak dikerjakan dengan terburu-buru, tergesa-gesa. Ini bisa dikaji bahwa mungkin karena terburu waktu mengejar tahun politik dan pemilu," ujar Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Oleh karena itu, menurut Fadli, pembangunan infrastruktur yang dilakukan cenderung tidak fungsional.
"Ini mau menjadi etalase keberhasilan. Sehingga karena terburu-buru banyak sekali kecelakaan kerja yang sebenarnya tidak perlu,” ucap Fadli.
Meski demikian, Fadli mengaku mendukung penuh program pembangunan beragam infrastruktur oleh pemerintah. Namun ia menegaskan, pembangunan tersebut hendaknya jangan sampai membebani APBN dan hutang negara.
Pembangunan infrastruktur untuk masyarakat, kata dia, juga harus dilakukan secara berkesinambungan antara pemerintah yang memimpin saat ini dan untuk pemerintahan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
“Memaksakan diri untuk infrastruktur dari utang, ini yang perlu dikaji. Infrastruktur ini seharusnya yang langsung mempunyai stimulus ekonomi dan diperlukan oleh masyarakat. Terutama di pedesaan,” tutup Fadli.
Dua hari berturut-turut, dua proyek infrastruktur pemerintah rusak dan menelan korban jiwa. Pada Minggu (4/2), alat peluncur girder dalam proyek jalur kereta cepat di Matraman jatuh dan menewaskan 4 orang pekerja. Kemudian pada Senin (5/2) sore, bangunan underpass Bandara Soetta di Tangerang roboh dan menewaskan satu orang pengendera mobil.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi kepada pihak yang mengerjakan proyek jalur kereta cepat tersebut. Sementara pihak kepolisian juga akan memanggil pihak kontraktor proyek underpass Bandara Soetta.