Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fadli Zon Ragukan Kebenaran Video Habib Bahar Pukul Dua Remaja
20 Desember 2018 17:26 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta agar video pemukulan yang dilakukan Habib Bahar bin Smith kepada dua remaja di Bogor diperiksa keasliannya. Fadli juga meminta agar polisi mengusut pembuat dan penyebar video tersebut.
ADVERTISEMENT
"Coba dicek, apa betul video itu. Itu harus dibuktikan di pengadilan. Silakan saja dibuktikan di pengadilan, apakah betul yang bersangkutan itu memang melakukan itu," kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/12).
"Siapa yang memvideokan, menyebarkan, kan juga mulai ada bantahan itu ada tato di tangannya (Bahar di dalam video). Coba dibuktikan saja," lanjutnya.
Fadli justru menduga, penahanan Bahar cenderung menjadi bagian dari kriminalisasi ulama. Apalagi, Bahar kerap melontarkan kritik keras terhadap pemerintahan saat ini di dalam ceramahnya, bahkan hingga menyeret namanya ke ranah hukum beberapa waktu lalu.
"Saya melihat dari sisi, bahwa sebelumnya yang bersangkutan adalah penceramah yang kritis terhadap pemerintah. Pasti harus ada background-nya, dan di dalam satu circumstance seperti apa. Jadi ada kesan ini dibidik dan saya kira kesan itu sulit untuk diabaikan begitu saja," jelas Fadli.
Tak hanya itu, Fadli juga mendesak pihak kepolisian untuk adil dalam menindaklajuti laporan yang masuk tanpa harus memilih-milih kasus. Sebab, ia menilai, masih ada diskriminasi dalam proses penegakan hukum.
ADVERTISEMENT
"Bupati Boyolali jelas-jelas mengatakan Prabowo dan menyandingkan Pak Prabowo dengan sebutan asu (anjing), sampai sekarang tidak ditindaklanjuti karena ada di pihak penguasa. Itu namanya diskriminasi hukum," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi akan mendatangkan sejumlah saksi ahli untuk memeriksa keaslian video tersebut.
"Penyidik juga meminta keterangan dari ahli IT untuk mengecek orisinalitas atau keaslian dari video tersebut," ujar Karo Penmas Div Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (19/12).