Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fahri Hamzah Ngotot Dorong Fatwa Haram: RI Tak Akui Israel
15 Juni 2018 15:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menganggap kunjungan anggota Wantimpres dan Katib Aam PBNU, Yahya Stafuq , ke Israel sangat merugikan Indonesia. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Fahri ngotot mendorong fatwa haram MUI bagi WNI muslim yang hendak berkunjung ke Israel.
ADVERTISEMENT
"Karena pergi ke negara yang dikuasai zionis itu dalam segi keagamaan lebih banyak mudaratnya," ucap Fahri ketika menghadiri open house Ketua DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Jumat (15/6).
Pemerintah Indonesia, kata Fahri, seharusnya sama sekali tidak mengakui eksistensi Israel. "Negara itu tidak ada sebetulnya. Itu adalah Zionis. Wilayah yang dikuasai Zionis. Bangsa Indonesia tidak mengakui."
Pertemuan ini dianggap Fahri bertolak belakang dengan komitmen Indonesia untuk membantu perjuangan kemerdekaan Palestina. Fahri mengambil contoh pada pertemuan Gus Yahya dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang digambarkan sebagai mendekatnya negara Islam ke Israel.
"Apalagi elite-elite karena Zionis ini pintar betul mengolah, misalnya kedatangan Pak Yahya itu diolah sedemikian rupa oleh Israel untuk kampanye seolah-olah Indonesia mendukung Negara Zionis," timpal Fahri.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Fahri merasa perlu ada upaya preventif agar tidak ada lagi WNI yang berkunjung ke Israel. Selain fatwa haram MUI, ia mendesak pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri lebih keras.
"Bikin pagar agamanya dengan fatwa haram. Pagar negara jelas di paspor tertulis pejabat negara tidak boleh ke sana," imbuhnya.
Polemik soal kunjungan Gus Yahya ke Israel dimulai ketika dirinya hadir sebagai pembicara di Simposium America Jewish Committee yang digelar di Israel. Beberapa politikus hingga Pemerintah Palestina mengecam keputusan Gus Yahya berangkat ke Israel. Mereka mempertanyakan sikap Gus Yahya yang seharusnya berkomitmen dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.
Gus Yahya angkat bicara atas banjir kritik yang menimpanya. "Jadi jelas, bahwa saya di sini untuk Palestina," tegas Gus Yahya.
ADVERTISEMENT
Ketua MUI KH Ma'ruf Amien masih menganggap belum perlu mengeluarkan fatwa haram terhadap WNI muslim yang berkunjung ke Israel. "Karena itu urusannya ada diplomatik soal keagamaan,” kata Ma'ruf Amin usai sidang Isbat di Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/6)