Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fahri Hamzah soal Pengakuan Ratna Sarumpaet: Itu Misteri Pribadinya
3 Oktober 2018 17:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara mengenai pengakuan aktivis Ratna Sarumpaet yang telah membohongi orang-orang terdekatnya, kolega-kolega aktivis hingga politik. Luka-luka lebam di wajah Ratna ternyata akibat operasi plastik, bukan penganiayaan.
ADVERTISEMENT
Menurut Fahri, Ratna harus bertanggung jawab atas kebohongan besar yang telah ia buat kepada orang-orang penting.
“Saya bayangkan gimana Wakil Ketua DPR (Fadli Zon), capres (Prabowo Subianto), Prof. Amien Rais dan orang-orang penting lainnya yang dengar langsung dari beliau harus percaya bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah penganiayaan. Ini misteri pribadi Ratna,” kata Fahri saat dihubungi, Rabu (3/10).
“Saya condong agar peristiwa ini enggak terulang maka harus ada konsekuensi pada pribadi-pribadi tertentu untuk bertanggung jawab. Karena apa pun peristiwa ini telah terjadi dan sebabkan di masyarakat kita muncul kesimpangsiuran bahkan lahirkan kemarahan, untung kemarahan tertahan. Seandainya berlanjut tentu berbahaya sekali,” imbuhnya.
Fahri lantas mempertanyakan jalan pikiran Ratna Sarumpaet yang secara tega membohongi banyak pihak atas cerita karangannya tersebut. Dengan demikian, kasus ini sebenarnya adalah urusan pribadi Ratna. Meski begitu, kasus Ratna telah menjelma menjadi isu politik karena sudah terlanjur tersebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Ini memiliki dimensi politik karena sedikit banyak apa yang terjadi beberapa hari ini dan pengakuan Ratna itu telah menjelma menjadi isu politik yang membuat kehidupan politik dan jagat politik gaduh dalam situasi seperti ini,” ucapnya.
Ia yakin, peristiwa kebohongan Ratna Sarumpaet akan membuat dia menerima sanksi dari masyarakat. Termasuk sanksi hukum jika memang ada unsur pidananya.
“Itu akan punya konsekuensi, baik sosial maupun poltik. Tapi yang penting adalah menelisik apakah kelakuan seperti itu cukup dimaafkan atau memiliki konsekuensi hukum, terutama kepada Ibu Ratna yang tega berikan keterangan bohong pada orang-orang penting tersebut. Jadi ini kompleks prosesnya,” pungkasnya.