Fahri Kritik Pengadangan Neno di Riau: Masak Sama Perempuan Takut?

26 Agustus 2018 1:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut buka suara terkait insiden pegadagan yang dilakukan oleh sejumlah massa terhadap salah satu aktivis gerkan #2019GantiPresiden Neno Warisman yang terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8). Fahri berpendapat insiden pengadangan itu mencederai kebebasan berpendapat yang dijamin oleh Undang-undang.
ADVERTISEMENT
"Kalau begini cara kalian mengelola perbedaan pendapat, rusak negara ini. Katanya survey menang besar? Masak sama perempuan aja takut kalian," kata Fahri di akun media sosial Twitternya, Sabtu (25/8).
Fahri menuturkan, pengadangan yang dilakukan oleh sejumlah massa itu sudah kelewat batas. Ia menantang agar masyarakat yang kontra dengan gerakan #2019GantiPresiden membuat acara deklarasi yang serupa.
"Kirim preman bakar ban bekas di Bandara segala? Bikin deklarasi yg sama dong. Jangan sok kuasa lah! Jangan memancing perpecahan!," beber Fahri.
Selain itu, Fahri juga turut mempertanyakan tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. "Kenapa negara kita banyak preman ya Pak Polisi?" tanya Fahri.
Lebih lanjut, Fahri juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk angkat bicara terhadap insiden yang menimpa Neno di Riau ini.
ADVERTISEMENT
"Waduh... Oi pak @jokowi tonton ini... Ini negara punya siapa pak? Kok jadi gini?" tutup Fahri.
Neno sekitar pukul 16.00 WIB diadang oleh sejumlah massa di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau. Rencananya ia akan menghadiri acara gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru.
Kepada kumparan, Neno menuturkan saat turun dari pesawat dia mengaku diarahkan untuk masuk ke sebuah ruangan oleh petugas. "Tapi saya tidak mau," kata Neno.
Neno menegaskan, mobil sudah menunggunya di depan bandara.
"Saya dihalangi terus tapi saya minta agar saya diizinkan keluar bandara. Lalu di jalan keluar bandara diadang-adang," jelas dia.