Fahri Hamzah: Mustahil Jokowi Menang, Arus Anti-Jokowi Makin Kuat

25 Juli 2018 15:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto:  Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus PKS Fahri Hamzah yakin, bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi Gerindra, PKS, dan PAN akan lebih memudahkan mereka menumbangkan capres petahana. Apalagi dia menilai saat ini peluang Jokowi untuk meraih kemenangan kembali cukup sulit. Sebab, arus anti-Jokowi semakin menguat saat ini.
ADVERTISEMENT
"Pastilah (bisa memenangkan Pilpres 2019)," kata Fahri Hamzah di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7).
“Sebenarnya saya terus terang, enggak ada dalam pikiran saya Pak Jokowi menang (Pilpres 2019). Saya punya feeling kuat sekali bahwa Pak Jokowi enggak mungkin menang ya, berat menurut saya Pak Jokowi itu karena arus anti-Jokowi ini,” lanjut Fahri Hamzah.
Terlebih, lanjut Fahri, Jokowi dinilai tidak berhasil dalam menjalankan janji-janji kampanyenya terutama di bidang ekonomi. Sehingga, menurutnya, rakyat bawah saat ini semakin kesulitan mencari penghasilan di tengah melemahnya ekonomi bangsa saat ini.
“Jadi ada fakta yang ditutupi dari pencitraan yang berlebihan dan semua proyek atau pencitraan yang dilakukan pemerintah itu nyaris enggak ada hubungannya dengan kehidupan rakyat yang paling bawah,” tutur Fahri.
ADVERTISEMENT
Sehingga, menurut Fahri, ketidakpuasan masyarakat bawah itu memunculkan sentimen anti-Jokowi yang kuat jelang Pilpres 2019. Hal itulah yang menyebabkan Jokowi sulit menang di pilpres mendatang.
“Ini bukan soal elitenya, tetapi di bawah itu sudah ada bibit kuat tidak mau lagi Pak Jokowi, survei menunjukkan demikian,” tutup Fahri.