Forum Pendiri Demokrat Desak KLB untuk Gantikan SBY

2 Juli 2019 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Jalan TB Simatupang No.9, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Jalan TB Simatupang No.9, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) yang diinisiasi Max Sopacua dan Ahmad Mubarok, kini muncul kelompok serupa yaitu Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Dua kelompok senior Partai Demokrat ini sama-sama mendesak agar segera digelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk pergantian kepemimpinan. Mereka menilai SBY gagal membawa Demokrat mendapat hasil maksimal di Pemilu 2019
FKPD digawangi Subur Sembiring, Hengky Luntungan, Murtada Sinuraya, Akbar Yusuf Siregar, Suryadi, Sahat Saragih dan Mustika Karim. Mereka mengklaim telah berkoordinasi dengan pendiri Demokrat lain seperti Vence Rumangkang, Subur Budhisantoso, Umar Said, Max Rompas, Max Sopacua, dan senior lainya.
Konferensi pers Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Jalan TB Simatupang No.9, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dalam jumpa pers di sebuah kantor di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, FKPD mengungkap lima faktor kegagalan SBY. SBY dinilai gagal meningkatkan suara Demokrat selama dua periode pemilu yakni 2014 dan 2019.
"Hasil kerja SBY priode pertama (2014) gagal dari (perolehan suara) 20,40 persen menjadi 10,19 persen atau suara hilang 50,05 persen, ini tinggal kelas pertama. Periode kedua (2019) gagal lagi menjadi 7,77 persen atau suara hilang 61,91 persen," kata Subur di lokasi, Selasa (2/7).
ADVERTISEMENT
Kemudian, Subur mengungkapkan, selama menjabat sebagai Ketua Umum, SBY tidak menjalankan manajemen partai dengan baik. Mulai dari melanggar AD/ART hasil kongres Bali 2013, melanggar AD/ART hasil kongres Surabaya 2010, menjadikan Demokrat sebagai partai dinasti, hingga tidak menjalankan norma-norma kepemimpinan partai.
"SBY menganut sistem partai dinasti dan sering melakukan manajemen konflik atau menyingkirkan para pejuang partai yang telah berjasa padanya," ucap Subur.
Atas dasar itu, FKPD Demokrat mendesak agar DPP Demokrat segera melaksanakan kongres luar biasa. Mereka meminta kongres dilaksanakan pada bulan September atau sebelum pelantikan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
SBY resmikan Pasar Murah Demokrat di DPP Demokrat Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain itu, FKPD juga tidak keberatan jika AHY ingin maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat. Namun dengan catatan, dalam kongres nanti tetap memperbolehkan adanya calon ketum selain AHY yang berasal dari internal partai maupun eksternal partai.
ADVERTISEMENT
FKPD juga meminta dalam kongres itu agar SBY ditempatkan sebagai calon tunggal Ketua Dewan Pembina Partai.
"Kami minta agar permintaan ini segera dilaksanakan, kalau tidak kami akan keluarkan statement dekrit yang artinya harus mundur. Kami belum mau mempermalukan (SBY) secara langsung, jadi pilihannya mundur atau dimundurkan," tutup Subur.
Usul Hengky Luntungan
Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi dan Deklarator Demokrat, Subur Sembiring saat menghadiri Konferensi pers Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Jalan TB Simatupang No.9, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sahat menagatakan FKPD telah menyiapkan salah satu kader yang juga merupakan senior Demokrat yakni Hengky Luntungan sebagai calon Ketum. Nantinya Hengky akan bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Ketum Demokrat.
"Tentunya kalau dari FKPD salah satunya mendorong saudara Hengky Luntungan menjadi Ketum. Karena beliau dari awal sudah berdarah-darah membangun ini," tegas Sahat.
Selain itu, Sahat juga meminta agar dalam kongres nanti Demokrat tetap menerima calon ketum lain selain Sahat dan AHY. Demokrat harus menerima calon baik dari internal partai maupun eksternal partai.
ADVERTISEMENT
"Tentunya PD ini kan partai terbuka, keputusannya tentu dibentuk OC dan SC. Bagi pendiri dan deklarator tentu lebih ingin (ketum) dari internal Demokrat. Tapi kalau internal ini belum mampu, tentu PD akan melihat sosok di luar sana yang berjiwa PD," ucap Sahat.
Soal desakan agar KLB, DPP Demokrat sudah meminta agar kader dan pengurus mengabaikan pernyataan tersebut.