Foto: Kegembiraan Anak-anak Korut Nyanyikan Propaganda Kim Jong-un

9 Desember 2018 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
ADVERTISEMENT
Anak-anak TK di Korea Utara tampil di atas panggung, bernyanyi, menari, dan bermain alat musik. Tapi jangan harap ada lagu seperti "naik-naik ke puncak gunung" atau "Pelangi-pelangi", yang ada lagu propaganda pujian untuk Kim Jong-un.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto yang diunggah AFP akhir pekan ini, terlihat anak-anak di TK kota Sinuiju itu berdandan, memakai pakaian warna-warni, dan tersenyum lebar.
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
Satu tembang yang mereka nyanyikan dengan baik dalam pentas satu jam itu berjudul "Kami Tidak Bisa Hidup Tanpamu, Ayah", sebuah ode untuk Kim Jong-un.
Lalu anak-anak usia 5-6 tahun itu lanjut menyanyikan "Suara Hatiku", lagu khas Partai Pekerja Korea, partai Komunis yang memimpin negara itu sejak 1948.
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
Lagu lainnya juga propaganda semata, judulnya "Kami Tidak Punya Rasa Iri" atau "Negara Kami yang Terbaik". Penampilan lainnya adalah permainan musik, akrobat, dan tari.
Penampilan mereka menunjukkan bahwa sedari kecil anak-anak Korut telah ditanamkan dogma soal pemimpin negara.
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
Ketika mereka nanti masuk kelas 1 SD, mereka akan diajarkan studi revolusioner. Pelajaran ini memakan waktu dua jam sepekan, berisi sejarah masa kecil rezim Kim.
ADVERTISEMENT
Ketika mencapai tahun akhir sekolah dasar, propaganda akan lebih intens. Dalam lima hari selama sepekan, anak-anak akan diajari soal kekuatan pemerintahan Korut.
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
Itulah sebabnya, Kim Jong-un dielukan bak manusia setengah dewa. Tidak sedikit warga Korut yang menangis histeris ketika melihat wajahnya.
"Hal terpenting adalah anak-anak tahu dan mengagumi partai, pemimpin mereka, dan negara, dan kami memiliki kesetiaan yang besar," kata kepala sekolah TK itu, Kang Sun Hui.
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Taman Kanak-kanak di Kota Sinuiju, Korea Utara. (Foto: AFP/ED JONES)