Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Anggota suku asli Mura Brasil mengecat wajah dan tubuh mereka dengan cat merah oranye dan mengambil busur panjang dan pentung saat mereka menuju hutan. Hal tersebut mereka gunakan untuk bersiap memulai pertempuran, dan musuh mereka adalah deforestasi dan perusakan rumah mereka, yakni hutan hujan Amazon.
ADVERTISEMENT
Menurut organisasi non-pemerintah Instituto Socioambiental, Ada sekitar 18 ribu anggota suku asli Mura yang tinggal di negara bagian Amazonas, hutan hujan Amazon, Brasil.
Seorang anggota suku tersebut menunjukan area lahan yang seluas lapangan bola di dekat desa mereka tinggal. Hutan ditebangi, meninggalkan lubang tanah yang luas di tanah dengan tapakan alat berat.
"Kami sedih karena hutan mati setiap saat. Kami merasakan perubahan iklim dan dunia membutuhkan hutan." kata Handerch Wakana Mura, salah satu pemimpin klan suku yang berpenduduk lebih dari 60 orang.
Menurut lembaga penelitian luar angkasa Brazil, INPE, deforestasi Amazon telah melonjak 67% dalam tujuh bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu.
Menurut badan tersebut, tahun ini kebakaran hutan naik lebih dari 80%, mencapai titik tertinggi sejak 2013.
ADVERTISEMENT
Suku Mura berencana untuk melawan penebang yang mengeksploitasi tanah dengan mengajukan keluhan ke lembaga penegak lingkungan negara dan jaksa penuntut umum.
Namun, Suku Mura merasa pertempuran itu akan lebih sulit, karena Presiden Brasil, Bolsonaro, telah bersumpah untuk tidak berpihak kepada tanah adat.