Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyebut organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam FPI bisa saja dilarang eksistensinya apabila bertentangan dengan ideologi bangsa. Pengacara yang juga Ketua Bidang Hukum FPI, Sugito Atmo Prawiro, menilai pernyataan Jokowi sangat berbau politis.
ADVERTISEMENT
"Ini kan karena logika politik dan kekuasaan. Kebetulan, boleh dikatakan FPI sangat oposisi dengan kekuasaan Jokowi dan itu hal yang biasa dalam demokrasi," ujar Sugito saat dihubungi, Minggu (28/7).
"Cuma karena sekarang Jokowi yang menang, (untuk) mengendalikan kekuasaan, termasuk mengendalikan kekuatan politiknya. Coba kalau bukan Jokowi yang menang, enggak ada masalah," sambungnya.
Ia juga membantah apabila FPI disebut bertentangan dengan ideologi bangsa. Menurutnya, selama ini FPI merupakan organisasi yang konsisten mendukung NKRI dan Pancasila.
Sugito menambahkan, pihaknya menanggapi santai terkait pertanyaan tersebut dan menilainya bukan sebagai statement hukum.
"Karena ini urusan politik, bukan yuridis, kami enggak menyikapi dengan seriuslah. Karena kan kekuasaan tidak selamanya. Perlu diketahui bahwa FPI konsisten pada NKRI dan Pancasila," ucap Sugito.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancaranya dengan Associated Press (AP), Jokowi menyebut pemerintah bisa saja melarang FPI.
"Tentu saja, itu sangat mungkin (melarang) jika pemerintah mengkaji dari sudut pandang keamanan keamanan dan ideologi mereka tidak sejalan dengan arah bangsa," kata Jokowi saat ditanya kemungkinan melarang FPI dalam wawancara khusus dengan AP, Sabtu (27/7).
Meski demikian, Jokowi juga menyatakan siap untuk bekerja sama dengan ormas Islam itu. Hanya saja, dia menekankan kerja sama bakal terjalin jika FPI tidak melanggar prinsip yang dibentuk para founding father Indonesia, termasuk soal toleransi antar umat beragama.
"Kalau ada organisasi yang mengancam ideologi bangsa, saya tidak akan kompromi," sebutnya.