Ganjar: Kami Rindu Pak Jokowi dan Pak Prabowo Saling Berangkulan

22 Mei 2019 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ditemui diruang kerjanya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ditemui diruang kerjanya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi damai 22 Mei yang berujung bentrok di kawasan sekitar Kantor Bawaslu, tepatnya jalan MH Thamrin, Rabu (22/5) dini hari tadi, merenggut nyawa. Sedikitnya, enam orang meninggal dunia dan 200-an lebih terluka.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun menyayangkan sebagian masyarakat yang tak mengindahkan antisipasi dan imbauan yang disampaikan pihak keamanan sejak awal.
"Kan akhirnya bukan aksi damai lagi. Sangat disayangkan sekali sampai ada korban, ada yang ditangkap, ada kerusakan-kerusakan dan sebagainya," kata Ganjar ditemui usai membuka acara Festival Halal 2019 di Gedung Gradhika, di Semarang.
Ganjar sendiri sejak awal cukup aktif menyerukan kepada masyarakat, tak hanya di wilayahnya saja namun untuk seluruh masyarakat Indonesia agar berlapang dada, sportif dan berjiwa kesatria dengan menerima apapun hasil Pemilu 2019.
Menurutnya, jika memang ada yang tidak puas dengan hasil Pemilu, masalah itu bisa ditempuh melalui jalur konstitusi yakni dengan menggugat atau banding ke Mahkamah Konstitusi.
ADVERTISEMENT
"Kalau mekanisme itu diindahkan, maka rakyat akan tenang. Tapi yang terjadi kemudian, karena tidak terima, kemudian memprovokasi orang untuk datang, menduduki, ramai-ramai dengan istilah people powernya itu, orang akan takut. Hingga akhirnya terjadilah bentrok seperti ini," jelas Politikus PDIP itu.
Menurut dia, adanya seruan aksi turun ke jalan dan berkumpul, maka potensi gesekan besar akan terjadi akibat munculnya provokasi.
"Begitu ada provokasi, maka terjadilah ledakan. Apakah bentrok, bakar-bakaran, disulut kemarahan dan sebagainya," imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan wartawan saat meninggalkan gedung KPK. Foto: Antara/Reno Esnir
Ganjar lantas mengajak para elite politik untuk mengambil sikap. Menurutnya, tokoh politik, agama hingga masyarakat harus segera bersikap untuk mengademkan suasana.
"Sekarang semua membutuhkan ketenangan batin dan ketenangan hati. Maka para tokoh politik, saya minta ayo segera mengademkan situasi dengan menunjukkan kedamaian," harapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ganjar, jika semua orang bisa mengendalikan diri, maka benteng pertahanannya akan jauh lebih kuat. Namun jika tidak, maka seluruh kerukunan akan bisa meledak seperti yang telah terjadi.
"Kami rindu Pak Jokowi dan Pak Prabowo bersama, bisa bersalaman, berfoto bersama dan saling berangkulan untuk mendinginkan situasi ini," ungkap Ganjar.
Padahal, kata Ganjar, baik Jokowi maupun Prabowo sebenarnya sudah bisa mendinginkan suasana dalam pidatonya masing-masing.
"Wong statemennya Pak Prabowo sudah mau ke MK kok, terima saja, ditunggu di sana. Kalau tidak, sampaikan statemen bersama apa yang masing-masing dikehendaki sehingga jalur konstitusi ini akan dipegang dan rakyat akan melihat itu adem," katanya.
Disinggung terkait warga Jawa Tengah yang berangkat ke Jakarta, Ganjar mengatakan memang ada puluhan warganya yang berangkat mengikuti aksi itu.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa yang berangkat, tidak sampai 100 orang," pungkasnya.โ€Ž