Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Gaya Prabowo-Sandi Pakai Rompi Jeans saat Bertemu Influencer Milenial
23 Oktober 2018 22:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto mengumpulkan puluhan influencer milenial di kediamannya, Selasa (23/10) malam. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan pidato politiknya mengenai pentingnya peran pemuda dalam membawa perubahan bangsa Indonesia lebih baik ke depan.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, dalam acara ini, gaya Prabowo seperti mengikuti gaya anak muda. Ia mengenakan kemeja cokelat yang bisa dikenakan, dengan celana hitam. Yang berbeda, Prabowo memakai rompi berbahan jeans dengan tulisan nomor urutnya di Pilpres 2019 yaitu 02.
Tak hanya Prabowo, cawapresnya Sandiaga Uno juga terlihat mengenakan jaket jeans yang sama. Prabowo dan Sandi bahkan menyempatkan diri berfoto bersama Koordinator Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar sesaat sebelum acara temu influenzer dimulai.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Titiek Soeharto, Rachmawati Soekarnoputri, Amien Rais. Selain itu, politikus yang hadir dari partai koalisi Prabowo-Sandi antara lain Ahmad Muzani, Yandri Susanto, dan Priyo Budi Santoso.
Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan anak muda atau kaum milenial Indonesia harus bisa memberikan pengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, saat ini adalah masa berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
ADVERTISEMENT
" Jadi menang dan kalahnya bangsa kita itu diukur dari kemampuan bangsa kita memberi kepada rakyatnya peluang, jaminan, dan keamanan sehingga rakyat kita terutama anak-anak muda bisa berkembang karena kalian yang akan mengambil alih masa depan bangsa Indonesia ini," kata Prabowo saat berbincang dengan puluhan influencer, Selasa (23/10).
Prabowo mengatakan, negara-negara lain saat ini sudah berlomba-lomba mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, jika anak-anak muda Indonesia tidak bisa mengembangkan produk teknologi, maka bangsa Indonesia akan kalah jauh berkembang dari bangsa lain.