Gelombang Panas Membakar Negara-negara di Eropa

27 Juli 2018 17:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat petugas mencoba untuk memadamkan area kebakaran hutan di Kineta, Athena, Yunani. (Foto: AFP/Valerie Gache)
zoom-in-whitePerbesar
Saat petugas mencoba untuk memadamkan area kebakaran hutan di Kineta, Athena, Yunani. (Foto: AFP/Valerie Gache)
ADVERTISEMENT
Gelombang panas dalam beberapa hari terakhir telah membuat Eropa meranggas. Suhu di beberapa negara mencapai rekor terpanas, diperparah dengan kebakaran hutan yang merenggut puluhan nyawa.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang terparah adalah kebakaran lahan di Yunani yang membuat langit memerah darah. Warga terkepung api, panas karena kebakaran dan sinar matahari yang menyengat. Di beberapa negara lainnya, salah satunya Inggris, suhu memecahkan rekor pada Jumat (27/7) mencapai 38,5 derajat Celcius.
Beberapa negara Eropa mengalami panas yang meranggas, terutama di wilayah utara. Di Denmark, lahan hijau berubah menjadi cokelat, dedaunan mati karena panas yang kering tanpa curah hujan.
Dikutip The Guardian, gelombang panas terjadi akibat pergerakan aliran angin barat-ke-timur yang mengalir terlalu ke utara dibanding biasanya dalam dua bulan. Kondisi ini diperparah oleh perubahan iklim yang terjadi akibat ulah manusia.
Berikut adalah negara-negara Eropa yang paling parah derita gelombang panas, seperti dikutip AFP:
ADVERTISEMENT
Yunani
Reaksi salah satu warga ketika ia mencoba untuk mencari anjingnya setelah kebakaran yang terjadi di Desa Mati, Yunani. (Foto: REUTERS/Costas Baltas)
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi salah satu warga ketika ia mencoba untuk mencari anjingnya setelah kebakaran yang terjadi di Desa Mati, Yunani. (Foto: REUTERS/Costas Baltas)
Cuaca panas membuat warga Yunani menderita di tengah kebakaran lahan yang mendera. Sedikitnya 82 orang tewas dalam bencana tersebut, lebih dari 20 orang masih dinyatakan hilang.
Wilayah pesisir dekat Athena yang paling menderita. Sebanyak 300 rumah hangus terbakar atau hancur terbakar api.
Swedia
Swedia mengalami kekeringan dan cuaca panas terburuk dalam 100 tahun. Sebanyak 23 kebakaran terjadi di seantero negara itu pada pekan ini. Kebakaran menghanguskan 25 ribu hektare lahan.
Masyarakat berkumpul bermain di tepi pantai akibat gelombang panas di Stockholm, Swedia. (Foto: TT News Agency / Hossein Salmanzadeh via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat berkumpul bermain di tepi pantai akibat gelombang panas di Stockholm, Swedia. (Foto: TT News Agency / Hossein Salmanzadeh via Reuters)
Di tengah kebakaran, suhu Swedia meningkat. Pada Kamis pekan ini, suhu udara mencapai 34 derajat Celcius. Perkiraan hujan pada akhir pekan mendatang diharap bisa menebus panas.
Inggris
Inggris bulan ini didera gelombang panas terpanjang selama puluhan tahun, menyebabkan kebakaran di bagian baratlaut negara itu. Di Irlandia Utara, penggunaan air telah dijatah karena kekeringan, sementara suhu di Skotlandia memecahkan rekor.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat ini, suhu mencapai 37 derajat Celcius, rekor terpanas sejak 2003. Pemerintah Inggris memperingatkan taman dan luar ruangan akan menjadi "tinderbox" atau kotak panas yang menyengat.
Akibat gelombang panas masyarakat berenang di kolam campuran di Hampstead Heath di London (26/7). (Foto: AFP/Akmen)
zoom-in-whitePerbesar
Akibat gelombang panas masyarakat berenang di kolam campuran di Hampstead Heath di London (26/7). (Foto: AFP/Akmen)
Belanda
Tahun ini akan menjadi gelombang panas pertama yang dirasakan Belanda dalam tiga tahun terakhir. Suhu terpanas di Negeri Kincir Angin diperkirakan mencapai 36 derajat Celcius.
Kamis (26/7) adalah hari ke-12 panas mendera Belanda, menjadikannya gelombang panas terpanjang keenam sejak 1901.
Jerman
Kebakaran lahan terjadi di dekat Berlin pada Kamis malam ketika suhu menccapai 38 derajat Celcius.
Hutan pinus seluas 50 hektare hangus terbakar, 200 pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Seorang pria melintas ketika polisi Berlin menggunakan meriam air menyirami taman publik di depan gedung Reichstags, Bundestag, di Berlin Jumat (27/7).
 (Foto:  SCHWARZ / AFP/Tobias Schwarz)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria melintas ketika polisi Berlin menggunakan meriam air menyirami taman publik di depan gedung Reichstags, Bundestag, di Berlin Jumat (27/7). (Foto: SCHWARZ / AFP/Tobias Schwarz)