Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS, Masih Alot Tentukan Cawapres Prabowo
2 Agustus 2018 13:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Dua hari jelang pendaftaran capres-cawapres, koalisi Prabowo Subianto masih belum memutuskan komposisi capres dan cawapres yang akan diusung. Pertemuan antarsekjen yang digelar semalam tak menghasilkan kesepakatan yang krusial.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, pertemuan antarsekjen Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat, memang sempat menyinggung terkait persoalan cawapres. Namun, Riza memberi isyarat penentuan nama pendamping Prabowo itu alot.
"Jadi tinggal cawapres saja, masih terus dibahaslah. Kan sudah kelihatan nama-namanya ya kan," kata Riza saat dihubungi, Kamis (2/8).
Menurutnya, masing-masing parpol ingin mendorong kadernya sebagai cawapres. PKS masih tetap pada pendiriannya memperjuangkan rekomendasi ijtima ulama yaitu Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad.
Demikian juga PAN yang menyodorkan ketua umumnya, Zulkifli Hasan, dan Demokrat yang terus memperjuangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di luar parpol ada nama Gubernur DKI Anies Baswedan yang didorong jadi duet Prabowo Subianto .
ADVERTISEMENT
"Jadi ada Anies, Ustaz Somad, Salim Segaf, itu sangat diperhatikan. Ada AHY, ada Pak Zul, sudah enggak banyak lagi nama-nama yang dibahas," paparnya.
Menurut Riza, tidak ada keputusan krusial mengenai cawapres dalam pertemuan forum sekjen semalam. Namun, Riza memastikan bahwa Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat sepakat untuk berkoalisi.
“Enggak ada krusial, biasa saja. Sudah mantap kalau koalisi, enggak usah disinggung lagi,” ujar Riza.
Meski begitu, Riza mengklaim, keempat partai koalisi oposisi sepakat untuk mengusung Prabowo sebagai capres di Pilpres 2019.
“Capresnya juga sudah selesai, Prabowo. Tinggal cawapres, visi misi program. Kalau progres bagus, positif, platform sudah oke. Visi misi oke. Jadi tinggal cawapres saja,” terang Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
ADVERTISEMENT