Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Gerindra: Kampanye Negatif Jadi Pengingat Gagalnya Janji Jokowi
15 Oktober 2018 8:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade membela pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyatakan bahwa kampanye negatif (negative campaign) di Pemilu 2019 diperbolehkan.
ADVERTISEMENT
Kampanye negatif, kata Andre, bisa menjadi pengingat bagi kubu petahana atas janji-janji kampanye yang tidak ditepati.
"Itu mengkritisi berdasarkan data dan fakta ketidakmampuan Pak Jokowi memimpin bangsa," kata Andre saat dihubungi kumparan, Senin (15/10).
Meski diperbolehkan untuk melakukan kampanye negatif, Andre tidak membenarkan praktik black campaign. Dia merasa tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf melakukan black campaign kepada kubu oposisi.
Contohnya, kata Andre, ketika capres Prabowo Subianto dikaitkan sebagai Winter-nya serial Game of Thrones dan kubu oposisi dituding merekayasa kasus Ratna Sarumpaet.
"Black campaign yang dilakukan kubu Pak Jokowi kepada kami untuk mengalihkan perhatian masyarakat agar masyarakat aware terhadap lemahnya kinerja Presiden Jokowi," ungkapnya.
Sebelumnya, Sohibul Iman mengaku tidak masalah ada kampanye negatif di Pemilu 2019 saat memberikan arahan kepada caleg PKS. Dengan syarat, komposisi kampanye negatif harus lebih sedikit dibanding kampanye positif.
ADVERTISEMENT
"Silahkan antum melakukan positive campaign-nya 80 persen, masuk ke negative campaign 20 persen. Itu boleh. Sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," kata Sohibul di acara konsolidasi PKS jelang Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (14/10).