Gerindra ke Jokowi: Jangan Nyindir, Dulu yang Biayai Pilgub DKI Siapa?

Ahmad Riza Patria di Kantor Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumpulan

Kubu Prabowo-Sandi menanggapi serangan Jokowi yang menjawab tudingan-tudingan selama ini soal antiulama hingga infrastruktur. Jokowi kali ini tampak reaktif menjawab dengan nada-nada sindiran kepada tim Prabowo soal konsultan asing dan propaganda Rusia.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, merespons serangan Jokowi itu dengan mengungkit perjalanan politik Jokowi dari Solo menuju tampuk kekuasaan di DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi diperjuangkan oleh Gerindra-PDIP.

"Jangan menyalahkan orang lain, nyindir-nyindir dan sebagainya, Pak Jokowi harusnya tahu siapa sebenarnya Pak Jokowi yang bawa ke Jakarta siapa, dulu yang membiayai siapa," ujar Riza di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/2).

Jokowi, Prabowo, dan Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Foto: Antara/Yudhi Mahatma

Di Pilgub DKI 2012, Riza juga menjadi salah satu cawagub dari jalur independen melawan Jokowi-Ahok. Riza menyayangkan pernyataan Jokowi saat debat perdana pada 17 januari lalu, yang mengatakan seolah memenangkan Pilkada DKI tak pakai uang.

"Pak Prabowo, Pak Hashim, mengeluarkan dulu waktu jadi gubernur DKI Rp 62,5 miliar angka yang saya tahu, belum uang di luar itu," jelas Riza.

"Kami anggota dewan caleg-caleg banyak juga waktu itu membantu kemenangan Pak Jokowi di Jakarta, harusnya tahu diri Pak Jokowi enggak usah nyerang-nyerang, nyindir-nyindir," tambah Riza.

Anggota Komisi II DPR itu menyarankan kepada Jokowi agar sebaiknya bekerja saja dengan baik sebagai petahana, menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.

"Ini tanda-tanda kekalahan Pak Jokowi Kiai Ma'ruf," pungkas Riza.

Serangan balik Jokowi disampaikan dalam pertemuan dengan deklarasi alumni Undip, Minggu (3/2). Selain membahas soal infrastruktur dan hutang, Jokowi juga menyindir kasus hoaks Ratna Sarumpaet serta isu keberpihakan dengan asing yang kerap dikritik oleh kubu Prabowo.