Gerindra: Yusril Cuci Tangan karena Kader PBB Desak Dukung Prabowo

8 November 2018 14:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
ADVERTISEMENT
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menanggapi pernyataan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra yang menyebut Capres Prabowo Subianto sulit untuk dihubungi. Menurut Andre, pernyataan Yusril itu tidak relevan dengan kenyataan.
ADVERTISEMENT
“Pak Prabowo itu punya 2 staf pribadi, punya 2 ajudan yang melekat. Keempatnya masing-masing memiliki HP yang 24 jam on call buat hubungi Pak Prabowo,” kata Andre saat dihubungi, Kamis (8/11).
Andre melanjutkan, pernyataan Yusril yang menyebut Habib Rizieq Shihab sulit menghubungi Prabowo itu juga tidak benar.
“Kan sudah banyak dibantah oleh Pak Slamet Maarif dan Pak Ustaz Yusuf Martak bahwa beliau-beliau mengaku sangat mudah menemui dan menghubungi Pak Prabowo,” terang Andre.
Ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Menurut Andre, pernyataan Yusril ini terindikasi ingin cuci tangan karena banyak protes yang datang dari akar rumput PBB atas keputusan Yusril untuk menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf.
“Saya pikir Pak Yusril ingin cuci tangan karena banyak desakan dan protes dari kader PBB terhadap dirinya karena memutuskan untuk menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf,” ungkap Andre.
ADVERTISEMENT
Sebab, lanjut Andre, selama ini banyak kader PBB di bawah yang mendesak agar PBB bisa segera memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi.
“Saya dengar banyak kader PBB yang tidak sepakat dengan keputusan Pak Yusril ini dan mendesak Yusril selaku Ketum PBB untuk segera menyatakan dukungan ke Prabowo-Sandi,” jelasnya.
Meski begitu, Partai Gerindra menghormati keputusan Yusril yang bersedia menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf dan berharap Yusril tidak menyalahkan Prabowo-Sandi.
“Jadi Pak Yusril nggak usah mempermasalahkan Pak Prabowo dan Bang Sandi. Jangan seakan-akan menyalahkan Pak Prabowo karena sulit berkomunikasi yang dijadikan untuk Pak Yusril memutuskan mendukung Jokowi. Kami tidak masalah kok, kita hormati,” tutup Andre.