Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
GNPF Akan Laporkan 5 Pelaku Persekusi Ustaz Somad ke Mabes Polri
12 Desember 2017 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Bachtiar Nasir, ikut angkat bicara terkait pengadangan ceramah yang akan diberikan oleh Ustaz Abdul Somad di Denpasar, Bali.
ADVERTISEMENT
Diketahui, tak hanya diadang saat akan memberikan ceramah, Abdul Somad juga dipaksa untuk mencium bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Ya apa yang dialami oleh Ustad Abdul Somad di Bali memang sangat kami sayangkan. Padahal sebelumnya, saya sudah datang ke sana dan sudah buktikan di hadapan mereka bahwa kita ini cinta NKRI dan NKRI harga mati. Apa yang mereka inginkan keluar dari mulut kita sudah terang dan bagi kami pancasila adalah sesuatu yang sudah kami dalami sejak kecil," kata Bachtiar Nasir, Jakarta, Selasa (12/12).
"Karenanya tindakan seperti yang terjadi pada Ustaz Abdul Somad itu sungguh jauh dari nilai-nilai pancasila, sungguh jauh dari nilai nilai Bhineka Tunggal Ika," tegas Bachtiar.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, apa yang dilakukan sekelompok orang terhadap ustaz yang kini tengah naik daun itu hanya sebuah nafsu belaka.
"Dan terus terang apa yang mereka lakukan terhadap ustaz Abdul Somad juga jauh dari nilai-nilai NKRI harga mati itu sendiri. Ini semua hanyalah manipulasi untuk sebuah emosi dan hawa nafsu sesaat," terang Bachtiar Nasir.
Ia pun mengaku, kejadian yang dialami oleh ustaz Abdul Somad telah ditindak lanjuti oleh tim hukum GNPF-MUI. Ia mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan terduga pelaku provokasi ke Mabes Polri.
"Saya dengar tim advokasi GNPF-MUI Bali akan melaporkan 5 pelakunya ke Mabes Polri. Dan hukum harus diteruskan secara terbuka. Saya pikir persatuan harus di segala bidang. Tentu untuk mengamankan bangsa ini, bukan berarti persatuan laskar kemudian menimbulkan rasa takut, yang benar adalah bagimana tidak ada kezaliman di masyarakat kita dengan adanya laskar bersatu itu," pungkas Bahctiar Nasir.
ADVERTISEMENT