Golkar Tepis Adanya Gejolak Jelang Munas

20 Juli 2019 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Gado-gado Boplo 'Golkar Gejolak Lagi' di Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Gado-gado Boplo 'Golkar Gejolak Lagi' di Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Golkar, Ricky Rachmadi menepis anggapan kondisi internal partainya memanas jelas Munas 2019.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, saat ini dinamika partainya berjalan sesuai dengan koridor yang ada. Meskipun kader Golkar Bambang Soesatyo, kata Ricky, ingin mencalonkan diri sebagai caketum Partai Beringin.
"Ini sebuah dinamika yang kita kadang kala, perbedaan politik di dalam Golkar itu tidak semata-mata dengan permusuhan, karena kadang kita bisa duduk sama-sama, makan. Kalau orang lihat di luar seolah ada gejolak, padahal gejolaknya tidak ada," kata Ricky dalam diskusi 'Golkar Bergejolak Lagi?' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
Menurutnya, tensi internal partai dapat dibendung dengan kepemimpinan Airlangga Hartanto sebagai ketua umum yang mampu menghadirkan ketenangan. Namun, ia juga tak mempermasalahkan apabila terdapat kader lain yang hendak maju melawan Airlangga.
"Kita tuh lebih tenang, karena dengan gaya kepemimpinan Pak Airlangga yang soft ini memang memberikan ketenangan. Daerah-daerah juga lagi konsolidasi, semua berjalan sesuai koridornya. Bahkan orang yang dicalonkan saat munas nanti itu dipersilakan juga. Seperti apa yang kita lihat semua tidak ada larangan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Bagi Ricky, selama Airlangga memimpin, Golkar mampu menghasilkan prestasi yang cukup memuaskan dalam pemilu.
Ilustrasi Partai Golkar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kepemimpinan Pak Airlangga bisa terjadi lonjakan besar masih mampu menjadi nomor dua. Golkar terdepan memang secara organisasi dan secara kelembagaan," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Haris menganggap Airlangga akan membawa pencapaian Golkar dalam pemilu 2019 sebagai alasan untuk kembali menjadi ketum. Ia berharap agar pemilihan ketum Golkar dapat berjalan dengan adil.
"Adapun soal peluang, ya tentu Pak Airlangga dengan pencapaian yang beliau lakukan sepanjang mendukung kepemimpinan Jokowi, juga elektabilitas partai dari pemilu lalu relatif stabil," tuturnya.
Meski begitu, Syamsuddin berharap dalam Munas, Airlangga maupun Bamsoet mampu menjelaskan visinya dalam membawa arah partai ke depan. Sebab menurutnya, caketum partai belum menawarkan konsep untuk kemajuan partai.
ADVERTISEMENT
"Walaupun demikian penting bagi kita untuk memahami apa sih politik Golkar ke depan? Nah ini yang belum atau tidak muncul. Apakah ikut begitu aja. Nah, bagi saya harus jelas karena partai ini mau dibawa ke mana," ujar Syamsuddin.