Golkar Yakin Demokrat Berkoalisi ke Jokowi: Peluang Masih Ada

18 Juli 2018 17:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TB Ace Hasan Syadzily (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
TB Ace Hasan Syadzily (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Golkar optimistis Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pendukung Presiden Joko Widodo. Sebab, menurut Ketua DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily, komunikasi politik yang dibangun antara Demokrat dan Gerindra belum sampai pada satu keputusan untuk berkoalisi.
ADVERTISEMENT
“Demokrat melakukan komunikasi politik secara intensif dengan partai lain terutama oposisi, seperti disyaratkan hari ini Pak SBY tidak jadi bertemu dengan Pak Prabowo. Itu kan menunjukkan bahwa kemungkinan peluang seperti tadi (Demokrat ke Jokowi) bisa jadi,” kata Ace di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
Presiden Jokowi berbincang dengan SBY (Foto: Anung Anindito)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berbincang dengan SBY (Foto: Anung Anindito)
Ace berharap agar Demokrat bisa masuk dalam koalisi pendukung Jokowi. Menurut Ace, sikap politik Demokrat saat ini masih dinamis, jadi kemungkinan Demokrat berkoalisi dengan Jokowi masih terbuka lebar hingga batas akhir pendaftaran capres, 10 Agustus mendatang.
“Kita lihat saja karena kita lihat juga Demokrat ada yang ketemu dengan PDIP. Menurut saya dinamika ini bisa terjadi sampai 10 Agustus mendatang,” ujar Ace.
Meski demikian, hingga kini belum ada sinyal kuat dari Demokrat untuk bergabung ke koalisi Jokowi. Termasuk bergabung ke koalisi Gerindra dan Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
“Seperti sesuatu yang belum menemukan bentuknya konfigurasi kecuali Pak Jokowi ya. Misal begini, Demokrat ingin merapat ke Gerindra tapi Gerindra ingin merapat ke pemerintahan nah ini gimana kita melihat konfigurasi secara jelas begitu. Jadi clear proses ini masih sangat dinamis,” tutup Ace.
SBY hingga Megawati di Pernikahan Kahiyang (Foto: Antara/Maulana Surya)
zoom-in-whitePerbesar
SBY hingga Megawati di Pernikahan Kahiyang (Foto: Antara/Maulana Surya)
Sikap optimistis Golkar itu berbanding terbalik dengan Demokrat. Demokrat pesimistis bisa merapat ke koalisi karena terhalang konflik antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Hubungan Pak SBY dengan Bu Mega jadi barrier yang cukup tinggi, bahkan tebal yang harus ditembus dalam koalisi itu. Karena kan koalisi ini dipimpin oleh PDIP. Sehingga kalau Pak SBY ada di situ sebagai anggota koalisi tentu hubungan beliau dengan Bu Mega jadi pertimbangan," kata Ketua Ferdinand di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
ADVERTISEMENT
SBY sejatinya akan bertemu dengan Prabowo hari ini, Rabu (17/7). Pertemuan ini disinyalir untuk memperjelas sikap Demokrat ke Prabowo. Namun pertemuan itu terpaksa batal karena SBY kelelahan dan harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.