Guru yang Tinggal di WC Sekolah Akan Diberikan Bantuan Renovasi Rumah

16 Juli 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nining dan suaminya yang tinggal di toilet sekolah SDN Karyabuana 3, Pandeglang, Banten. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nining dan suaminya yang tinggal di toilet sekolah SDN Karyabuana 3, Pandeglang, Banten. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Cerita guru honorer Nining Suryani (44) yang tinggal bersama keluarganya di toilet sekolah tempatnya mengajar, di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten menyedot perhatian khalayak.
ADVERTISEMENT
Kisah Nining itu kemudian membuat sejumlah guru-guru yang ada di Kecamatan Cigeulis membuat iuran untuk memberikan rumah yang layak kepada Nining.
Sekretaris Camat Cigeulis, Encep Hadikusuma, prihatin saat mendengar kisah Nining. Dia kemudian berdiskusi dengan pihak sekolah SDN Karyabuana 3.
Dari hasil diskusi dan musyawarah, kata Encep, para guru di sekolah itu sepakat patungan untuk memberikan bantuan berupa renovasi rumah untuk Nining dan keluarganya.
"Kami sudah sepakat, baik dari kecamatan mau pun para guru untuk iuran," kata Encep, saat ditemui di kantornya, Selasa (16/7). "Kebetulan mereka punya tempat (lahan)".
Encep mengatakan sebelumnya Nining dan suaminya beserta dua anaknya yang kini duduk di bangku SMP memiliki rumah semi-permanen di lahan warisan orang tua mereka. Lokasinya tak jauh dari SD Karyabuana 3.
Nining Suryani (kanan) dan suaminya Ebi Suhaebi yang tinggal di toilet SDN Karyabuana 3 Pandeglang, Banten. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah Nining itu roboh ditiup angin puting beliung pada tahun 2017. Nining yang hanya berpenghasilan Rp 350 ribu per tiga bulan itu bingung harus tinggal di mana setelah rumahnya roboh.
Suami Nining, Ebi Suhaebi (46), profesinya hanyalah kuli kebun. Penghasilannya pun tidak menetap. Ebi bahkan tidak tahu berapa yang didapatnya dari hasil berkebun.
Nining kemudian tinggal bersama di rumah orang tuanya. Namun lantaran malu karena masih tinggal bersama orang tua, akhirnya dia berinisiatif untuk menempati toilet sekolah.
Ketua Komite Sekolah, Sukron, mengatakan awalnya sempat melarang Nining untuk tinggal di toilet sekolah. Sukron menyarankan Nining menempati lokasi lain di sekolah asalkan tidak berdekatan dengan toilet.
"Dulu juga dilarang untuk tinggal di WC, jangan di sana, di belakangnya saja," kata Sukron. Namun Nining bersikukuh tetap tinggal di dalam toilet sekolah.
ADVERTISEMENT