Gus Yaqut Soal Dilaporkan ke Polisi: Saya Santai Saja, Tinggal Ngopi

24 Oktober 2018 13:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers terkait pembakaran bendera HTI, di Kantor GP Ansor,  kJakarta Pusat, Rabu (24/10/2018). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers terkait pembakaran bendera HTI, di Kantor GP Ansor, kJakarta Pusat, Rabu (24/10/2018). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas tidak mau memikirkan soal beberapa orang yang melaporkannya ke polisi. Yaqut mengaku siap menghadapi proses hukum.
ADVERTISEMENT
"Saya santai saja saya tinggal ngopilah. mendengarkan mengikuti apapun proses hukum yang nanti akan dijalankan. Saya akan hadapi itu," kata Yaqut di Kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Mengenai permintaan dari MUI agar Banser meminta maaf, dipertanyakan Yaqut. Permintaan maaf untuk insiden pembakaran bendera tauhid dianggap Yaqut masih belum jelas alamatnya.
"Yang harus dicatat pertama minta maaf ini alamatnya kepada siapa. Harus jelas alamatnya, minta maaf kalau enggak jelas alamatnya gimana?" kata Yaqut yang juga anggota DPR fraksi PKB.
"Kalau minta maaf kepada umat muslim, kami ini muslim juga, kami umat Islam juga. Masa kita mau minta maaf pada diri kita sendiri. Kalau itu kita akan memaafkan diri kita sendiri," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Yaqut juga masih merasa bendera yang dibakar anggota Banser di Garut, Jawa Barat, adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia. Pendapatnya itu berdasarkan gaya penulisan kaligrafi dalam bendera itu.
"Tulisan tauhid lailahaillalah muhammadarrasululah yang digunakan oleh HTI ini khas, jika dibanding dengan misalnya lafaz yang sama di bendera ISIS. Meskipun sama,"
"Artinya mereka memang sengaja secara spesifik mengatakan bahwa kalau qaf (khat/gaya penulisan huruf hijaiyah)-nya seperti itu. itu adalah bendera HTI," sambungnya.