Habib Bahar Sampaikan Protes di Kantor Instagram

19 November 2018 17:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Habib Novel (kedua dari kiri), Habib Bahar (ketiga dari kiri) dan Habib Hanif (keempat dari kiri) bertemu perwakilan Instagram di Gedung Capital Place, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Novel (kedua dari kiri), Habib Bahar (ketiga dari kiri) dan Habib Hanif (keempat dari kiri) bertemu perwakilan Instagram di Gedung Capital Place, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bahar bin Smith atau yang populer dikenal dengan nama Habib Bahar menyambangi kantor Instagram di gedung perkantoran Capital Place, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Ia tiba ditemani Habib Hanif dan Habib Novel Bamukmin beserta beberapa orang. Kedatangan Habib Bahar untuk bertemu dengan pihak Instagram demi mencari keadilan terkait akun Instagram miliknya yang diblokir.
Habib Bahar kemudian diterima oleh Kartika Puspitasari yang mengaku perwakilan dari instagram. Mereka kemudian melakukan dialog di sebuah ruangan.
Dalam dialog itu, Habib Bahar menyampaikan bahwa ada ketidakadilan yang dilakukan oleh Instagram karena akun miliknya yang tidak ada konten radikal dan melanggar aturan, tapi dihapus tanpa sebab.
Sementara, kata dia, akun-akun yang berisikan konten negatif seperti menghina Habib Rizieq Syihab dan melecehkan agama Islam, tidak dihapus. Ia meminta penjelasan terkait hal tersebut kepada Instagram.
"Kalau memang akun-akun kami dihapus enggak apa-apa, tapi kenapa ketika ada akun-akun yang menghina ulama, menghina Islam, dan menghina agama dan berkali-kali di-report, kok enggak dihapus, kok enggak dinonaktifkan, kok enggak ditumbangkan. Ada apa ini?" tegas Bahar.
ADVERTISEMENT
Bukti yang dibawa Habib Novel, Habib Bahar, dan Habib Hanif saat bertemu perwakilan Instagram di Gedung Capital Place, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bukti yang dibawa Habib Novel, Habib Bahar, dan Habib Hanif saat bertemu perwakilan Instagram di Gedung Capital Place, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
Ia kemudian menceritakan awal mula akun Instagramnya mulai dihapus atau dinonaktifkan. Menurutnya, saat itu dia sedang melakukan siaran langsung (live) di Instagram dengan jumlah penonton mencapai 18 ribu orang.
Namun, usai siaran langsung akun dia tiba-tiba hilang atau tidak bisa gunakan. Padahal, ia mengaku dalam siaran itu dia menjawab pertanyaan masyarakat soal agama.
"Dalam live itu ada yang tanya soal agama saya jawab, bahkan sampai ada yang bertanya, Bib saya dukung Jokowi, oh iya silakan, saya bilang. Tidak ada sesi caci maki dalam live tersebut, setelah selesai live hilang akunnya. Berkali-kali sudah ajukan banding, sampai sekarang juga tetap mati," jelasnya.
Ia kembali meminta agar akun-akun Instagram para ulama tidak dihapus. Dia mengingatkan tentang sikap adil sebagai manusia.
Habib Novel (pertama dari kiri), Habib Bahar (kedua dari kiri) dan Habib Hanif (ketiga dari kiri) bertemu perwakilan Instagram di Gedung Capital Place, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Novel (pertama dari kiri), Habib Bahar (kedua dari kiri) dan Habib Hanif (ketiga dari kiri) bertemu perwakilan Instagram di Gedung Capital Place, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
"Kalau mau hapus silakan enggak apa-apa, kami enggak peduli. Satu akun kalian hapus, kami bikin 1.000 akun untuk meperjuangkan Islam. Harus adil, harus berada di tengah. Nggak boleh ke kanan, enggak boleh ke kiri, jangan tumpul ke atas tajam dan ke bawah. Hukum itu harus tajam ke atas, ya tajem yang di bawah," katanya.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan Habib Hanif. Menurutnya, akun miliknya hilang pada tiga minggu lalu setelah melakukan rapat bersama dengan Menkopolhukam Wiranto.
Bahkan dia menyebut setiap meng-upload foto dia, Habib Bahar dan Habib Rizieq di Instagram, selalu dihapus secara otomatis. Padahal ia juga mengaku tidak meng-upload konten negatif dan melanggar aturan.
"Sekitar 3 minggu lalu, sekitar 2 November 2018, siangnya saya dialog dengan Pak Wiranto, sekitar 3 jam dengan Wakapolri juga, dirjen-dirjen kementerian, saya cukup vokal dalam dialog itu. Entah kenapa tiba-tiba besoknya akun saya hilang begitu, besoknya setiap ada upload muka saya, langsung dihapus. Ada apa?" paparnya.