Hadiah Rp 130 Juta Bagi yang Mengungkap Pembunuh Gajah Bunta

13 Juni 2018 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gajah jinak bernama Bunta yang terbunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gajah jinak bernama Bunta yang terbunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf membuka sayembara bagi siapa saja yang mengetahui keberadaan pembunuh gajah bunta. Uang senilai Rp 100 juta telah disiapkan sebagai imbalannya.
ADVERTISEMENT
"Hadiah Rp 100 juta dari Gubernur Aceh. Bagi yang dapat memberikan informasi akurat yang dapat mengarahkan aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku pembunuhan gajah jinak yang bernama Bunta di Aceh Timur," tulis Irwandi Yusuf di akun Facebooknya, Rabu (13/6).
"Yang ingin memberikan info akurat harap mengirimkannya ke e-mail saya: [email protected]," imbuhnya.
Hingga detik ini, pelaku yang menyebabkan kematian gajah Bunta memang belum terungkap. Gajah jinak berusia 27 tahun tersebut mati dalam kondisi kehilangan gading.
Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh juga sebelumnya telah membuka sayembara serupa. Pada Senin (11/6) kemarin, BKSDA Aceh menyiapkan imbalan sebesar Rp 10 juta. Jumlah imbalan itu kini ditingkatkan menjadi Rp 30,5 juta.
ADVERTISEMENT
"Iya 30,5 juta. Terus dapat kopi gratis seumur hidup di Leuser cafe," ujar petugas BKSDA Aceh Rahmat saat dihubungi kumparan, Rabu (13/6)
Menurut Rahmat, total uang yang akan didapatkan masyarakat yang mengetahui keberadaan pembunuh tersebut menjadi sebesar Rp 30,5 juta. "Keseluruhan total sayembaranya 130,5 juta plus ngopi gratis di Leuser cafe," tambahnya.
Rahmat menjelaskan, dana yang disiapkan itu merupakan hasil gotong royong dari lembaga dan perusahaan yang peduli pada isu ini. Beberapa di antaranya dari BKSDA Aceh, berbagai LSM, serta satu perusahaan yang tak ingin disebutkan namanya.
Gajah bernama bunta di aceh dibunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gajah bernama bunta di aceh dibunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
Meski sayembara sudah dibuka, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi dari masyarakat. Bahkan kata dia, belum ada satu pun orang yang menelpon call center BKSDA Aceh.
ADVERTISEMENT
"Yang masuk terkait pengaduan belum ada," jelasnya.
"Kalau ada masyarakat yang punya informasi, kasih tahu saja ke kami," pungkasnya.
Sebelumnya, Bunta ditemukan mati pada Sabtu (9/6) sekitar pukul 08.00 WIB di pusat konservasi alam atau Conservation Response Unit (CRU) di Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur. Dugaan sementara Bunta mati diracun oleh orang tak bertanggung jawab.
BKSD Aceh menyediakan call center dengan nomor 085362836024. Siapapun yang mengetahui informasi terkait dapat menghubungi nomor tersebut.