Hal-hal yang Sejauh Ini Diketahui Tentang Pembunuhan Andriana

9 Januari 2019 6:15 WIB
Korban penusukan di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban penusukan di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Andriana Yubelia Noven Cahya, seorang siswi SMK di Bogor ditemukan tewas di Jalan Riau, Bogor Timur, Kota Bogor, tepatnya di belakang Terminal Baranangsiang. Remaja berusia 18 tahun itu dibunuh orang tak dikenal pada Selasa (8/1) sekitar pukul 15.55 WIB, saat pulang dari sekolah.
ADVERTISEMENT
Andriana ditemukan tewas dengan luka tusukan di dada kirinya. Baju seragam berwarna putih yang dikenakan Andriana bersimbah darah yang mengalir dari luka tusukan sebilah pisau.
Pihak kepolisian hingga kini belum menemukan siapa pembunuh Andriana. Berikut hal-hal yang diketahui sejauh ini tentang pembunuhan Andriana:
1. Pelaku Menusuk Andriana dengan Pisau Tepat di Dada
Siswi SMK Andriana Yubelia Noven Cahya ditemukan tewas tak bernyawa dengan luka tusuk di dada kirinya. Luka tusuk yang ditemukan di dada Andriana sedalam 22 cm dengan lebar 3 cm.
Jasad Andriana ditemukan tewas bersimbah darah di belakang Terminal Baranangsiang. Saat ditemukan, jasad Andriana menggunakan seragam sekolahnya.
Diduga pembunuhan Andriana dilakukan sekitar pukul 15.55 WIB sepulang sekolah. Hingga saat ini, pelaku pembunuh belum ditemukan.
Foto korban penusukan di Bogor.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Foto korban penusukan di Bogor. (Foto: Dok. Istimewa)
2. Barang Bukti yang Disita Polisi
ADVERTISEMENT
Polisi telah melakukan olah TKP pembunuhan Andriana. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus memburu pelaku pembunuhannya.
Dalam penyelidikan, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya sebilah pisau, baju Andriana yang bersimbah darah, dan rekaman CCTV.
“Ada petunjuk dari rekaman CCTV yang sudah kita ambil juga. Walaupun tidak begitu jelas, namun secara kasat mata ciri-ciri pelaku terlihat jelas di situ,” terang Kapolresta Bogor Kombes Hendri Fiuser, Selasa (8/1) malam.
3. Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku
Kapolresta Bogor Kombes Hendri Fiuser mengaku telah mengantongi ciri-ciri dari pelaku yang membunuh Andriana. Ciri-ciri ini didapat oleh Hendri yang melihat rekaman CCTV yang terpasang di daerah sekitar lokasi pembunuhan.
"Sampai saat ini kan kita belum bisa mengidentifikasi pelakunya. Namun ciri-ciri pelaku sedikit banyak sudah ada gambaranlah," kata Hendri, Selasa (8/1) malam.
Lokasi penusukan siswi SMK di Bogor. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penusukan siswi SMK di Bogor. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Guna mencari pelaku, polisi saat ini melakukan investigasi ilmiah (scientific investigation). Hendri menegaskan akan berusaha secapat mungkin menangkap pembunuh Andriana.
ADVERTISEMENT
4. Pembunuhan Adriana Diduga Bermotif Dendam
Polisi menduga motif dari pembunuhan Andriana adalah dendam dan sakit hati. Dugaan ini menurut Kapolresta Bogor Kombes Hendri Fiuser karena pembunuhan semacam ini biasanya berangkat dari dendam.
“Kalau motif, kan pelaku belum tertangkap, tapi pada umumnya kalau kasus pembunuhan seperti ini pasti ada motif dendam, sakit hati, dan lain-lain. Itu korelasinya seperti itu,” ujar Hendri.
Namun, motif jelas dan pastinya belum dapat diungkap Hendri. Motif sebenarnya dapat terungkap setelah polisi menangkap pelaku nanti. Namun, hingga saat ini polisi belum berhasil menangkap pelaku.
5. Bima Arya Sebut Pembunuhan Andriana Biadab
Walikota Bogor Bima Arya cek lokasi ditemukannya korban. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Bogor Bima Arya cek lokasi ditemukannya korban. (Foto: Dok. Istimewa)
Wali Kota Bogor Bima Arya langsung mendatangi TKP pembunuhan Andriana. Dia menyebut bahwa pembunuhan ini merupakan hal yang biadab.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa yang mengejutkan kita semua, sesuatu yang sangat biadab. Apapun motifnya, ini biadab," ujar Bima Arya, Selasa (8/1).
Bima menjelaskan tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menemukan pelaku dan menindaklanjuti kasus ini. Menurutnya, pelaku harus segera ditemukan untuk mengetahui motif jelas dari pembunuhan ini dan melakukan antisipasi agar kejadian serupa tak terulang.