Hanura: Gatot Berusaha 'Menjilat' SBY Agar Dicapreskan di 2019

3 Juni 2018 12:02 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inas Nasrullah Zubir (Foto: Twitter @DPR_RI)
zoom-in-whitePerbesar
Inas Nasrullah Zubir (Foto: Twitter @DPR_RI)
ADVERTISEMENT
Sikap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara buka bersama kediaman Chairul Tanjung Sabtu (3/6), mendapat banyak sorotan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai aksi cium tangan Gatot ke SBY itu terkait dengan kesiapan Gatot menjadi calon presiden di Pemilu 2019. Dalam hal ini, Demokrat diharapkan bisa menggalang kekuatan poros ketiga.
"Dalam arti berusaha gitu kan 'menjilat' Pak SBY untuk memilih dia menjadi sebagai calon dari Demokrat, Gitu loh," kata Inas kepada wartawan, Minggu (3/6).
Inas juga menamai aksi tersebut sebagai aksi 'cium tangan plus-plus' yang memiliki banyak makna dalam politik.
"Cium tangan itu plus-plus. Sekarang lagi ada cium tangan plus-plus, Gatot itu cium tangan politik itu namanya," jelasnya.
Gatot cium tangan SBY (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot cium tangan SBY (Foto: dok. Istimewa)
''Masyarakat tentu akan berbagai kalangan menilai berlainan. Ada nilai biasa saja, ada yang nilai menjilat, itu kan ada yang menilai ini terlampau ambisius," imbuh anggota DPR itu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Inas berharap Gatot tak melakukan hal serupa mengingat posisinya sebagai mantan Panglima TNI. ''Jadi kalau menurut saya sebagai mantan panglima seharusnya enggak seperti itu, seharusnya menjaga martabatnya," tandasnya.
Sebelumnya, Gatot mencium tangan SBY saat momen silaturahmi buka puasa bersama yang digelar di kediaman pengusaha Chairul Tanjung, Sabtu malam (2/6). Dalam pertemuan itu, turut hadir Wapres Jusuf Kalla, Presiden ketiga RI BJ Habibie, dan lainnya.
SBY bersalaman dengan Gatot Nurmantyo (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
SBY bersalaman dengan Gatot Nurmantyo (Foto: dok. Istimewa)