Helmi, Korban Tragedi Viaduk di Surabaya Dikenal Anak Baik dan Penurut

10 November 2018 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah duka Helmi Surya Wijaya (13) , penonton drama kolosal 'Surabaya Membara'. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah duka Helmi Surya Wijaya (13) , penonton drama kolosal 'Surabaya Membara'. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Suasana rumah duka Helmi Surya Wijaya (13), diselimuti kesedihan yang mendalam. Helmi menjadi salah satu korban tewas tragedi viaduk di Surabaya, Jumat (19/11) malam. Banyak tetangga dan kerabat yang melayat ke rumah duka.
ADVERTISEMENT
Lantunan ayat suci Alquran dibacakan para pelayat. Para pelayat tampak bergantian menyalati jenazah Helmi. Proses pemakaman jenazah Helmi diwarnai tangis haru dari pihak keluarga. Pelajar SMPN 44 Surabaya itu pergi untuk selama-lamanya.
Sang ayah, Achmad Harianto (63), tak menduga pamit Helmi untuk menonton drama kolosal Surabaya Membara menjadi tanda perpisahan. Ditemui usai pemakaman, Achmad hanya bisa mengenang sosok anak ketiganya itu.
"Helmi itu anaknya penurut dan baik selalu membantu orang tua, tidak pernah membantah," ujar Achmad di kediamannya di Jalan Karang Tembok, Kota Surabaya, Sabtu (10/11).
Suasana rumah duka Helmi Surya Wijaya (13) , penonton drama kolosal 'Surabaya Membara'. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah duka Helmi Surya Wijaya (13) , penonton drama kolosal 'Surabaya Membara'. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Achmad menceritakan, Helmy sempat berpamitan untuk menonton drama kolosal Surabaya Membara. Sebab, penasaran dengan pagelaran itu dan ingin memperingati Hari Pahlawan.
"Bapak, saya pamit, nonton acara drama kolosal Surabaya Membara, peringati malam 10 November di Tugu Pahlawan," ucap Achmad menirukan pamit terakhir anaknya itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Achmad, Helmi sempat berbicara yang tak masuk akal kepada kakaknya yang bernama Herlin Wijayanti. Saat itu, Helmi meminta keluarga untuk tak mengangisinya saat meninggal lebih dulu.
"Mbak kalau aku (Helmi) meninggal jangan ditangisi ya, ikhlas saja. Bilang sama bapak dan ibu," cerita Achmad.
Korban insiden Hari Pahlawan Surabaya (Foto: ANTARA/M. Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Korban insiden Hari Pahlawan Surabaya (Foto: ANTARA/M. Risyal Hidayat)
Helmi meninggal setelah terseret kereta yang melintasi viaduk di Jalan Pahlawan, depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Saat itu, banyak warga yang duduk dan berdesakan di atas viaduk untuk menonton drama kolosal Surabaya Membara dengan tema Gubernur Suryo.
Selain Helmi, ada dua warga lainnya yang meninggal dunia akibat kejadian nahas ini. Dua orang itu meninggal setelah terjatuh dari atas viaduk. Mereka adalah Erikawati (9) dan Bagus Ananda (17).
ADVERTISEMENT
Panitia acara sempat mengimbau warga untuk turun dari atas viaduk. Sebab, panitia tak pernah mengarahkan warga menempati viaduk sebagai lokasi menonton. Namun, sayang imbauan itu tak diindahkan.