Hingga Maret 2017, Jumlah Penduduk Miskin RI Mencapai 27,77 Juta

17 Juli 2017 13:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kemiskinan (Foto: Reuters/Marco Bello)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kemiskinan (Foto: Reuters/Marco Bello)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di lndonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen), bertambah sebesar 6,90 ribu orang (6.900 orang) dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen).
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, memang secara persentase, angka kemiskinan menurun. Namun secara jumlah memang naik.
"Ini sebenarnya karena pertumbuhan penduduk yang naik saja dari tahun ke tahun. Sekarang kan jumlah penduduk 261 juta. Ini kan tiap hari juga berubah karena ada faktor kelahiran dan kematian," papar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/7).
Konferensi Pers BPS Rilis Ekonomi Juni 2017 (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers BPS Rilis Ekonomi Juni 2017 (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Suhariyanto melanjutkan, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Menurut Suhariyanto, memang pada awal tahun ini ada keterlambatan dalam penyaluran beras sejahtera (rastra), sehingga penurunan angka kemiskinan masih tipis.
"Kontribusi beras ke kemiskinan 26 persen, tinggi sekali. stabilisasi harga beras itu jadi kunci penting supaya tidak terjadi kemiskinan. Ini salah satu penghambat yang terjadi Januari-Maret 2017," kata Suhariyanto.
ADVERTISEMENT
Namun menurutnya, ada faktor positif yaitu pemerataan oleh pemerintah dan pengendalian harga, termasuk harga ayam ras yang turun 3,98 persen menjadi Rp 37.285 (September 2016-Maret 2017).
"Selain itu, upah buruh tani juga naik secara nominal dan riil, ini bagus sekali karena kemiskinan ini kan paling banyak di pedesaan dan lebih dari 50 persen mereka bekerja sebagai petani," uajrnya.
Ilustrasi kemiskinan (Foto: Reuters/Ezra Acayan )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kemiskinan (Foto: Reuters/Ezra Acayan )
Adapun jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di pedesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mi instan, gula pasir, kopi bubuk dan kopi instan (sachet), dan bawang merah.
Sementara itu, untuk komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan, angkutan, kesehatan, dan perlengkapan mandi.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi penduduk miskin. (Foto: dinsos.bantenprov.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penduduk miskin. (Foto: dinsos.bantenprov.go.id)
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2016 sebesar 7,73 persen, turun menjadi 7,72 persen pada Maret 2017. Sementara, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2016 sebesar 13,96 persen, turun menjadi 13,93 persen pada Maret 2017.
Selama periode September 2016-Maret 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 188,19 ribu orang (dari 10,49 juta orang pada September 2016 menjadi 10,67 juta orang pada Maret 2017). Sementara, di daerah pedesaan turun sebanyak 181,29 ribu orang (dari 17,28 juta orang pada September 2016 menjadi 17,10 juta orang pada Maret 2017).