Hotel Borobudur Tepis Tudingan Amien Rais soal Banyak Jin

26 Maret 2019 22:22 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais saat menjadi pembicara pada Seminar Bongkar Karut Marut DPT di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais saat menjadi pembicara pada Seminar Bongkar Karut Marut DPT di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Manajemen Hotel Borobudur menanggapi komentar Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, yang meminta penghitungan suara Pemilu 2019 tidak berlangsung di hotel itu, karena banyak setan dan hacker. Manajemen menolak tudingan itu.
ADVERTISEMENT
"Kami menolak dengan tegas pernyataan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan tersebut," kata Marketing Communications Manager Hotel Borobudur, Rizki Permata Sari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3).
Menurut Rizki, Hotel Borobudur sudah dipercaya melayani tamu lokal dan mancanegara sejak 1974. Beberapa acara internasional juga bekerja sama dengan mereka.
Untuk menjaga kepercayaan tamu, hotel yang terletak di Jakarta Pusat itu menyatakan hal pengganggu kenyamanan sangat dihindari. Mereka juga siap terbuka dengan semua acara yang ada dihelat di tempatnya.
"Hotel Borobudur Jakarta sangat menghargai kesempatan untuk menanggapi pernyataan Amien Rais ini dan berkomitmen penuh untuk bersikap terbuka mengenai setiap aktivitas dan peristiwa yang terjadi di Hotel Borobudur Jakarta," sebut Rizki.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Amien Rais menolak perhitungan suara pemilu serentak 2019 di Hotel Borobudur, seperti yang menurutnya selama ini dilakukan. Amien menuding Hotel Borobudur banyak jin dan genderuwo, istilah untuk potensi kecurangan.
"Besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur. Mereka banyak jin, banyak genderuwo di sana," ujar Amien di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3).
Amien meminta agar perhitungan suara sebaiknya dilakukan di kantor KPU atau di gedung DPR. Menurutnya, kedua tempat tersebut menjadi lokasi yang aman dari potensi kecurangan yang mungkin terjadi.
"Lebih baik di KPU atau di DPR. Sekali-kali jangan di Hotel Borobudur. Saya tahu di sana banyak sekali hacker dan lain-lain. Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur, apa Borobudur itu? Lebih baik di KPU atau DPR, itu yang paling penting hari ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan KPU menegaskan rekapitulasi suara Pemilu 2019 dilakukan di Kantor KPU Menteng, Jakarta Pusat, sama seperti Pemilu 2014.
"Tempat rekapitulasi hasil pemilu nasional, Pemilu 2014 itu di Kantor KPU RI, 2019 nanti pun insyaallah dilakukan di kantor KPU RI," kata Komisioner KPU Viryan Azis saat dikonfirmasi, Selasa (26/3).
KPU menegaskan proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 digelar dalam rapat pleno terbuka. Sehingga masyarakat dapat melihat secara transparan proses rekapitulasi penghitungan suara itu.
"Enggak akan di Hotel Borobudur, KPU sudah memutuskan di kantor KPU RI, ini sebenarnya enggak ada masalah tempat di mana pun. Tetapi KPU membahas kemarin rapat internal di kantor KPU, ini tidak ada kaitannya dengan pihak yang akan minta di mana, menolak di mana ini tidak ada kaitannya," tutup Viryan.
ADVERTISEMENT