HS Dillon Wafat karena Komplikasi Jantung dan Paru-paru

16 September 2019 22:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak pertama HS Dillon, Harysetyaka Singh Dillon, di RS Siloam, Sunset Road, Kuta, Bali. Foto: Denita Br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anak pertama HS Dillon, Harysetyaka Singh Dillon, di RS Siloam, Sunset Road, Kuta, Bali. Foto: Denita Br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Pegiat hak asasi manusia (HAM), Harbrinderjit Singh Dillon atau HS Dillon, menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siloam Kuta, Bali. Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 74 tahun lalu meninggal karena penyakit komplikasi jantung dan paru-paru.
ADVERTISEMENT
“Bapak meninggal dengan tenang di Bali, 16 September 2019 pukul jam 18.00 WITA sore. Beliau anak bungsu 7 dari 7 bersaudara,” kata anak pertama HS Dillon, Haryasetyaka Singh Dillon, di RS Siloam Bali, Senin (16/9).
"(Dirawat sejak) sebulan yang lalu di sini (karena) komplikasi jantung dan paru-paru," lanjutnya.
HS Dillon. Foto: Facebook/@Harbrinderjit Singh Dillon
Hary mengatakan, Dillon telah dirawat sejak 19 Agustus lalu. Saat itu, Dillon bersama istrinya Drupadi Harnopidjati tengah berlibur di Pulau Dewata. Lalu tiba-tiba Dillon jatuh sakit.
“Beliau lagi di sini (Bali), lagi liburan bersama ibu saya. Bisa dibilang bulan madu kedua, jadi beliau bersama istri terkasih menikmati Pulau Dewata ini. Dan saya yakin sebagai anaknya, Bapak telah memilih Pulau Dewata ini sebagai rumah peristirahatan beliau terakhir,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, pantauan di RS Siloam, sejumlah kerabat Dillon masih tampak berdatangan. Rencananya, dia akan dipindahkan ke RSAD Udayana, Denpasar, Bali, sebelum dikremasi di Krematorium Mumbul.