Ibas: Penembakan di DPR Bisa Saja Kejahatan Lain, Bukan Latihan

17 Oktober 2018 15:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyesalkan insiden peluru nyasar yang terjadi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan. Apalagi peluru nyasar itu juga mengenai ruangan anggota Fraksi Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya, di lantai 10 Gedung Nusantara I.
ADVERTISEMENT
"Kami juga menyayangkan bahwa ruangan atau kompleks parlemen yang semestinya dijaga keamanannya, diberikan perlindungannya, baik kepala sarana dan prasarana, kepada kami wakil rakyat serta seluruh staf penghuni dan pekerja di gedung parlemen benar-benar harus aman," kata pria yang akrab disapa Ibas itu di lokasi, Rabu (17/10).
Ibas juga meminta insiden ini tidak membuat seluruh anggota fraksi takut dan mengganggu pekerjaannya. Ia juga mengajak untuk bersama-sama meningkatkan keamanan di Gedung DPR.
"Tidak boleh menjadi gelisah, menjadi takut, mengurangi rasa percaya diri dan kerja politik keseharian kami. F-PD ajak semua buka mata, telinga tingkatkan keamanan," ujar dia.
Edi baskoro Yudhoyono bersama Vivi Sumantri Jayabaya menggelar Preskon terkait diduga penembakan di ruang 1008 Fraksi Demokrat. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edi baskoro Yudhoyono bersama Vivi Sumantri Jayabaya menggelar Preskon terkait diduga penembakan di ruang 1008 Fraksi Demokrat. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Fraksi Demokrat kemudian menyerukan kepada Kesekjenan DPR agar menyiapkan perangkat keamanan secara menyeluruh. Sistem pengamanan juga ditingkatkan secara maksimal, termasuk pengecekan kepada setiap pihak yang berada di kompleks parlemen
ADVERTISEMENT
"Kami serukan ke Setjen DPR yang telah tangkas datang ke Partai Demokrat, untuk menyiapkan perangkat pengamanan dalam kompleks dan seluruh gedung yang mana kita setiap hari bekerja," jelas Ibas.
"Kepada siapa pun, yang ada di sekitar kompleks parlemen untuk dilakukan pengecekan secara berkala. Pamdal terus berpatroli, ada CCTV, mungkin juga ada pengamanan pos dalam, pos luar yang terus mewaspadai," lanjutnya.
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR. (Foto: Dok. Istimewa)
Tak hanya itu, Ibas menduga peluru yang menyasar ke Gedung DPR bukanlah insiden latihan penembakan semata, lalu ia mencontohkannya dengan kegiatan terorisme.
"Bisa saja kejadian ini bukan hanya sekadar latihan. Bagaimana kalau terjadi kegiatan terorisme atau kejahatan lain yang ingin mencederai anggota dewan atau seluruh penghuni kompleks parlemen. Bayangkan saja," tutup Ibas.
ADVERTISEMENT
Insiden penembakan ke Gedung DPR terjadi pada Senin (15/10) lalu. Peluru menyasar ke empat ruang anggota DPR, yakni Fraksi Gerindra Wenny Warouw di lantai 13 serta Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama di lantai 16.
Sementara dua peluru lain baru ditemukan hari ini di ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya di lantai 10 dan fraksi PAN Totok Daryanto di lantai 20.
Polisi telah menetapkan dua pelaku yang pegawai Kementerian Perhubungan, yaitu IAW (32) dan RMY (34). Mereka memakai dua pistol pinjaman yaitu Glock 17 dan Akai Custom 1911 kaliber 40. Pistol Glock 17 mampu menjangkau jarak hingga 2,4 km.