Ibu Kota Pindah, 1 Juta ASN Bakal Tinggalkan Jakarta

30 Juli 2019 17:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil berangkat kerja. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil berangkat kerja. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah memutuskan pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Meski belum menyebut nama kotanya, peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk pembangunannya bakal dilakukan mulai 2021.
ADVERTISEMENT
Dengan berpindahnya ibu kota ke Kalimantan, semua aktivitas pemerintah pusat bakal beralih ke sana. Mulai dari kementerian, lembaga legislatif, yudikatif, dan lembaga negara lainnya.
Karena perpindahan tempat itu pula, segenap SDM penggerak pemerintah pusat akan bermigrasi ke Kalimantan, termasuk pegawai pemerintahan yang saat ini berada di Jakarta.
“Ini kita di Kementerian lembaga di pusat ini jumlah ASN-nya di tingkat pusat itu 1 juta orang. Sudah direncanakan ya, kalau memang ibu kota pindah, ya ASN-nya pindah,” ungkap Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Syafruddin saat gelar rapat koordinasi (rakor) terkait pengadaan ASN tahun 2020-2024, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Syafruddin saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya, soal perpindahan ibu kota telah dipastikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudy S Prawiradinata. Menurutnya, Kalimantan dipilih karena memiliki lahan yang luas serta relatif aman dari ancaman gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Selain karena lahan yang luas dan relatif aman bencana, Kalimantan juga dipilih karena berada di tengah wilayah Indonesia. Dengan begitu, tidak lagi Jawa-sentris, pemerintahan bisa lebih berwarna Indonesia-sentris.
Sejauh ini belum ada kepastian wilayah pasti yang dipilih menjadi ibukota. Namun, Rudy mengatakan, sudah ada tiga opsi wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
“Kementerian PPN/Bappenas telah mengukur dampak ekonomi pemindahan ibu kota dan melakukan modeling. Ada tiga kandidat, yaitu: Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur," ujar Rudy dalam keterangannya, Selasa (30/7).