Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Idariyani Terus Berharap 5 Keluarganya Selamat dari Lion Air JT-610
30 Oktober 2018 11:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Mata Idariyani tampak sembab saat mendatangi posko informasi atau crisis center korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Suaranya gemetar saat berbicara. Air matanya tak mampu dibendung dan tangisnya pecah berubah histeris. Idariyani ingin anaknya yang ikut menjadi korban jatuhnya Lion Air JT-610 segera ditemukan.
"Anak saya ada tandanya, ada daging tumbuh di dekat kuping dan ada luka di lengannya. Kalau ada warga yang menemukan di laut tolong kabarkan dan kembalikan ke Bangka Barat (Bangka Belitung)," jelas Idariyani saat melapor ke posko informasi, Selasa (30/10).
Dalam kecelakaan ini, lima anggota keluarga Idariyani menjadi korban pesawat nahas itu, yakni anak kandungnya yang bernama Amelia Restia, menantunya yang bernama Wijaya Daniel, saudara menantu bernama Wijaya Krisma, dan dua orang cucunya yang bernama Widjaya Radhika serta Widjaya Rafeeza.
"Selamat, saya mau selamat. Kembalikan dia," terangnya sambil menangis histeris memeluk suami.
Idariyani datang ke Jakarta dari Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, bersama suaminya, pada Senin (29/10) siang, untuk mengetahui nasib lima anggota keluarganya.
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air dengan penerbangan JT-610 jatuh ke laut sekitar perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, setelah mengalami hilang kontak, Senin (29/10), pukul 06.33 WIB. Sesuai jadwal, pesawat itu tiba di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB.
Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 ini mengangkut 181 penumpang dan 8 awak pesawat. Tim gabungan dari Basarnas, Polri, TNI, dan nelayan masih terus menyisir lokasi kejadian dan mencari keberadaan korban.