Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar, turut hadir dalam Multaqo Ulama. Mantan Wakil Menteri Agama itu memberi tausiyah kebangsaan menjelang bulan suci ramadhan.
ADVERTISEMENT
Nasaruddin memohon semua pihak tidak saling mencela saat Ramadhan. Umat Islam diminta menjaga kesucian Ramadhan.
“Kalau kita membiarkan suara kita menghujat orang sementara kita sedang puasa, kita tahu kan dosanya. Jadi berhentilah. Mari kita kedepankan bulan suci Ramadhan,” ujar Nasaruddin di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5) malam.
Nasaruddin Umar berharap Ramadhan menjadi rahmat bagi semua pihak. Menurutnya, seluruh umat mesti bersatu dalam merayakan Ramadhan.
“Kami berharap Ramadhan menjadi rahmat bagi kita semua. Kami mengajak umat untuk menghadapi Ramadhan dengan penuh solidaritas, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian,” ucapnya.
Bagi Nasaruddin, tidak ada perbedaan antara warga Indonesia. Ia berpandangan definisi warga Indonesia adalah sahabat hingga keluarga.
Lebih jauh, Nasaruddin mengimbau, masyarakat Indonesia harus bersyukur dengan sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia. Sebab, menurut Nasaruddin, banyak negara yang tidak memberi ruang bagi warganya untuk menyampaikan aspirasi sebagaimana Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kita bersyukur Indonesia tampil menjadi negara demokrasi. Banyak negara sekarang ini ingin seperti Indonesia. Tidak bisa. Karena nasib mereka ditentukan oleh segelintir darah biru,” pungkasnya.
Hadir dalam multaqo ulama itu KH Maimoen Zubair, Ketum PBNU Said Aqil Siradj, KH Manarul Hidayat, Gus Muwwafiq dan ulama lainnya, hingga penyanyi religi Haddad Alwi.