Imbas Bom Gereja, Polda DIY Pertebal Keamanan di Semua Rumah Ibadah
ADVERTISEMENT
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempertebal pengamanan di seluruh tempat ibadah. Hal tersebut untuk mengantisipasi teror bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi.
"Bukan hanya gereja, tapi tempat ibadah lain juga. Pengamanan pada prinsipnya sudah dari kemarin-kemarin, setiap kegiatan agama itu ada petugas," jelas Yuliyanto kepada wartawan, Minggu (13/5).
Polrestabes Surabaya menyebutkan, bom yang meledakkan tiga gereja di Surabaya pagi ini, mengakibatkan 17 orang tewas dan 40 orang lainnya mengalami luka. Namun, berdasarkan data Humas Polda Jawa Timur, saat ini, jumlah korban tewas sebanyak 11 orang.
ADVERTISEMENT
Ledakan pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela sekitar pukul 07.10 WIB. Disusul ledakan dua gereja lainnya, GKI Diponegoro dan GPPS Sawahan.
Yulianto mengaku, setelah insiden ini, pengamanan di seluruh rumah ibadah di Yogyakarta, akan diperketat. Namun, ia juga mengimbau seluruh masyarakat, agar tidak terprovokasi oleh berita yang simpang siur.
"Masyarakat tidak usah membagi-bagikan video atau foto, itu kan tujuan mereka, tujuan kaum teroris supaya masyarakat resah dan takut. Tidak usah minta dan tidak usah disebar (gambar dan video teror bom)," tuturnya.
Informasi sementara, bom di Gereja Santa Maria, diduga dilakukan oleh dua pria berboncengan motor. Mereka melintas dan bergerak masuk ke dalam gereja, lalu bom meledak beberapa detik setelahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara serangan bom di Gereja Kristen Indonesia, diduga dilakukan oleh seorang perempuan bercadar yang membawa dua balita.