Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
India kembali memperketat keamanan jelang salat Jumat di kota terbesar di Kashmir , Srinagar. Pengetatan dilakukan untuk mencegah demonstrasi.
ADVERTISEMENT
Saat ini ruang gerak warga Kashmir benar-benar terbatas. India melarang keramaian di ruang publik serta memutus jaringan telepon dan internet. Jam malam pun telah diberlakukan.
Dilansir kantor berita Reuters, jelang salat Jumat (16/8) ini, aparat keamanan dikerahkan di seluruh masjid di Srinagar. Sementara mobil polisi dilengkapi pengeras suara menyampaikan pengumuman melarang warga setempat ke luar rumah.
Pengetatan keamanan di Kashmir ditentang warga sekitar. Beberapa poster yang ditempel di sejumlah sudut kota meminta penceramah membicarakan situasi kashmir di khotbahnya.
"Warga harus menduduki jalan dan melawan jam malam," tulis sebuah poster yang terpampang di Kashmir.
Kondisi Kashmir semakin parah sejak India mencabut status otonomi wilayah awal pekan lalu.
Sebelum statusnya dicabut, Kashmir memiliki keistimewaan dibanding negara bagian lain di India. Mereka diizinkan memiliki bendera sendiri.
Selain itu, lapangan kerja dan tanah hanya boleh dimiliki oleh warga lokal setempat.
ADVERTISEMENT
Namun, usai otonomi dicabut, Kashmir sepenuhnya dibawah kendali New Delhi. Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut pencabutan status dibutuhkan untuk menjaga keutuhan integritas dan mempercepat pembangunan.
Setelah status istimewa dicabut, India langsung memperketat keamanan. Sebanyak 52 politikus penentang New Delhi ditangkap dan dipenjara di luar Kashmir.
Pada Senin (12/8) atau perayaan Idul Adha lalu India juga melarang salat id di masjid terbesar Srinagar. Warga Kashmir diminta untuk salat di lingkungan rumahnya masing-masing.